Dana itu dicairkan dalam beberapa tahap. Pada pahap pertama fase pertama, JICA mengucurkan duit Rp 14 triliun. Sedangkan pada tahap pertama fase kedua, perusahaan Jepang ini akan mencairkan Rp 9,5 triliun.
Adapun secara keseluruhan, proyek pembangunan Pelabuhan Patimban direncanakan melewati tiga tahap. Tahap pertama fase pertama akan kelar pada 2020 dengan kapasitas kapasitas 218 ribu TEUs untuk terminal kendaraan dan 250 ribu TEUs untuk terminal peti kemas.
Sedangkan tahap pertama fase kedua direncanakan kelar pada 2021-2023 dengan kapasitas optimum untuk kendaraan 600 ribu kendaraan dan kontainer 3,75 juta TEUs.
"Lalu tahap dua dan tahap tiga akan dilakukan pada 2024-2027, yaitu dilakukan pengembangan terminal peti kemas hingga mencapai kapasitas maksimal, yaitu di atas 7 juta TEUs," kata Budi Karya.
Hingga rampung nanti, luas Pelabuhan Patimban bakal mencapai 654 hektar. Kawasan dengan luas 300 hektare dipakai untuk terminal peti kemas dan terminal kendaraan. Sedangkan 354 hektare lainnya akan digunakan untuk back up area yang menampung pergudangan, perkantoran, pengelolaan, dan area bisnis.