TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan bahwa Bandara Yogyakarta Internasional Airport atau Bandara YIA di Kulon Progo bakal disiapkan untuk pembinaan kelompok usaha kecil menengah (UKM) yang berorientasi ekspor.
"Kami saat ini tengah mengupayakan bagaimana agar lahan seluas 1.500 meter persegi yang telah tersedia di Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo itu bisa diisi oleh UKM di DIY. Namun tentu hanya UKM yang produknya berkualitas ekspor yang akan mendapat izin," ujar Sultan HB X di Yogyakarta, Kamis 28 November 2019.
Sultan mengatakan sejumlah UKM eksis binaan Pemerintah Provinsi DIY kini mulai banyak bergerak dengan orientasi ekspor. Bukan pemenuhan kebutuhan lokal dan nasional saja. Antara lain seperti CV. Fania Food dan PT. Timboel.
Dua UKM binaan Pemda DIY itu baru saja membuat pemda setempat menyabet penghargaan Anugerah Paramakarya 2019 dari Kementerian Ketenagakerjaan RI yang diserahkan Wakil presiden RI Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur DIY Paku Alam X di Jakarta Kamis ini.
Sultan menginstruksikan produksi pengolahan menjadi satu prioritas yang perlu ditingkatkan UKM jika arahnya pasar ekspor. Sebab memberi nilai lebih pada bahan baku. Sedangkan untuk produk pertanian, Sultan menilai UKM di Yogya masih harus belajar menghasilkan produk kerajinan yang diminati pasar dari aspek kualitas. “Pengolahan itu penting, nilai lebihnya justru di pengolahan itu,” ujar Sultan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY, Andung Prihadi Santosa mengatakan, UKM asal Yogya seperti CV. Fania Food maupun PT. Timboel merupakan dua di antara tiga UKM binaan yang diajukan sebagai calon peraih Paramakarya 2019. Alasan pengajuan karena UKM-UKM ini memiliki peningkatan produktivitas paling signifikan dalam tiga tahun terakhir.
PRIBADI WICAKSONO