TEMPO.CO, Denpasar - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir memandatkan sejumlah pekerjaan rumah kepada PT Pelindo III Persero selaku pengelola Pelabuhan Benoa untuk memolesnya. Salah satunya, menyulap Pelabuhan Benoa itu menjadi lokasi wisata ramah foto atau Instagramable.
"Pelindo harus membuat nilai tambah untuk masyarakat, misalnya dengan menjadikan tempat datang kapal pesiar sebagai lokasi pertunjukan budaya lokal dan wisata fotografi," ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 28 November 2019.
Tugas itu ia sampaikan saat menyambangi Pelabuhan Benoa hari ini. Dalam kunjungan itu, Erick didampingi oleh Gubernur Bali I Wayan Koster dan jajaran direksi Pelindo III.
Adapun proyek pembangunan Pelabuhan Benoa saat ini masih berjalan dan ditargetkan rampung pada 2023. Pelabuhan didesain menjadi pendaratan kapal wisata, termasuk pendaratan yacht dan cruise. Dalam rancangan pembangunannya, Pelabuhan Benoa bakal mempunyai empat dermaga. Di antaranya Dermaga Selatan, Dermaga Timur, Dermaga Barat Selatan, dan Dermaga Barat Utara.
Pelindo III merancang mayoritas pelabuhan akan menjadi lokasi hijau. Berdasarkan rencana tata-ruangnya, sebesar 51 persen lahan pelabuhan bakal dibangun lahan hijau layaknya hutan kota. Sementara itu, 49 persen sisanya akan digunakan untuk pendaratan kapal pesiar (cruise), penampungan curah air, lokasi perikanan, dan penyimpanan sementara kontainer.
Erick Thohir juga meminta Pelindo III mempercepat pembangunan zona hutan kota. Ia berharap zona ini dapat segera dimanfaatkan turis sebagai lokasi ekowisata. Ia pun menargetkan Pelabuhan Benoa bisa menjadi pelabuhan kelas dunia dengan konsep stop area. "Pelabuhan ini akan dilengkapi dengan pusat kesenian, wisata kuliner, dan pusat perdagangan UMKM," ucapnya.