TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melepas 110 milenial ke desa, untuk menjadi pendamping warga. Para milenial itu ditugasi mendampingi desa selama setahun penuh untuk membantu peluang ekonomi dan mendirikan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa)
“Misinya cuma satu, membawa perubahan yang diukur dari hadirnya instrumen ekonomi untuk menyejahterakan warga desa. Mereka adalah orang-orang yang punya skill teknis, pintar, paham digital, ngerti ekonomi dan lain-lain,” kata dia di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 28 November 2019.
Lewat program Patriot Desa, seratusan milenial tersebut diseleksi dari 3 ribu lebih pendaftar yang seluruhnya sarjana. Selama sekitar sebulan, mereka mendapat sejumlah pendidikan dengan tutor Tri Mumpuni, pegiat desa yang melahirkan gagasan pemberdayaan ekonomi desa dengan membangun pembangkit listrik mikro-hidro.
“Ini anak-anak muda milenial yang patriotik. Yang lain masih nyaman di kota dengan zona nyamannya, mereka berkeringat, cari gagasan membawa perubahan,” kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan, pemerintah provinsi menjanjikan dukungan akses yang dibutuhkan anak-anak muda itu mendampingi desa. “Kami dari Bandung akan mendukung. Kalau ternyata butuh traktor, butuh apa, instrumen-instrumen untuk melahirkan gagasan itu, kita akan dukung lahir batin,” kata dia.
Pemerintah Jawa Barat juga menggandeng PT POS Indonesia untuk distribusi logistik "Untuk memastikan komunikasi dengan kepala desa lancar,” kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan, ukuran tekis dari berhasil tidaknya tugas anak muda itu adalah berdirinya perusahaan atau BUMDes. “Melahirkan bisnis, ukuran teknisnya itu. Yang tadinya desa itu tidak punya perusahaan, tiba-tiba punya perusahaan, yang tadinya orang bengong tiba-tiba kerja di perusahaan yang didirikan milenial Patriot Desa ini,” kata dia.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jawa Barat, Dedi Supandi mengatakan, dari 5.312 desa di Jawa Barat, baru 4.563 desa yang memiliki BUMDes. Tahun 2018 baru 3.963 desa yang memiliki BUMDes. Tersisa 746 desa yang belum memiliki BUMDes tempat, milenial Patriot Desa ini akan diterjunkan di sana. “Mereka akan diterjunkan di desa tertinggal, kedua, yang tidak ada BUMDes,” kata dia, Kamis, 28 November 2019.
Dedi mengatakan, para milenial ini akan menerima honor insentif, hingga Rp 5 juta sebulannya, selama setahun. Mereka akan menjadi mentor pembentukan BUMDes, sampai terbentuk Peraturan Desa. "Setelah itu mencari akses untuk bantuan permodalan,” kata dia.
AHMAD FIKRI