TEMPO.CO, Jakarta - Bos sekaligus pendiri Lippo Grup, Mochtar Riady mengatakan teknologi digital bukanlah barang baru. Dia mengatakan, teknologi digital tersebut sebetulnya telah berkembang sejak tahun 1946. Karena itu, menurut dia kurang tepat jika sekarang orang-orang terlalu sering bicara digital.
"Saya tahu sekarang banyak orang, termasuk anak muda bicara soal teknologi digital. Tapi ini bukan barang baru, sekarang bukan lagi cerita soal teknologi digital, tapi bagaimana memanfaatkan teknologi digital tersebut," kata Mochtar saat memberikan pidatonya di Gedung Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis 28 November 2019.
Baca Juga:
Mochtar Riady mengatakan sejatinya perkembangan teknologi digital dimulai sejak 1946 di Amerika Serikat. Di sana ditemukan adanya mikro elektronik yang kemudian bercabang dua dengan lahirnya barang analog dan digital. Dengan adanya mikro elektronik tersebut melahirkan perpaduan barang-barang elektronik dengan sistem digital di dalamnya.
Era tersebut kemudian mendorong kelahiran apa yang kemudian dikenal dengan komputer yang berujung pada lahirnya internet. Serta kemudian diikuti dengan munculnya sejumlah barang-barang elektronik dengan kemampuan digital tinggi hingga memunculkan telepon genggam sampai dengan smart phone seperti sekarang.
Karena itu, kata Mochtar Riady, sudah saatnya pembahasan mengenai teknologi digital bukan lagi berhenti pada apa itu teknologi digital, melainkan bagaimana cara memanfaatkannya di berbagai bidang. Sebab, saat ini bukan lagi teknologi digital yang tengah berkembang, tetapi lebih maju lagi seperti artificial intelligence, robotik hingga quantum dengan genom dan material baru.
"Saya sarankan jangan terus memikirkan, digital seolah itu hebat, it is nothing. Tapi bagaimana cara manfaatkan digital untuk perdagangan, administrasi birokrasi supaya semua lebih efisien," kata Mochtar Riady.