TEMPO. CO, Jakarta - VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengatakan, di era Industri 4.0, perseroan telah menerapkan digitalisasi di sejumlah lini. "Pertamina telah mengimplementasikan sejumlah inisiatif digitalisasi mulai dari sektor hulu hingga hilir," kata Fajriyah dalam keterangan tertulis, Rabu, 27 November 2019.
Salah satunya adalah implementasi aplikasi dalam penjadwalan pemeliharaan kilang yang sudah diterapkan di Kilang Balongan dan Kilang Dumai. Bahkan ke depan, kata dia, Pertamina akan memperluas aplikasi ini ke kilang lainnya yaitu Kilang Cilacap, Kilang Plaju dan Kilang Balikpapan.
"Implementasi digitalisasi ini dapat mencegah unplanned shutdown kilang sehingga meningkatkan kehandalan operasional dalam memenuhi kebutuhan energi nasional," ujar Fajriyah.
Di luar itu, Pertamina juga sudah melakukan enam program utama digitalisasi yaitu Loyalty Program, Digital Refinery, Knowlegde Management & Best Practice in Upstream, Digital Procurement, Digitalisasi Korporat dan Digitalisasi SPBU & Terminal BBM.
Di sektor hulu, Pertamina telah melakukan transformasi digital dengan membangun Upstream Cloud dan Big Data Analytic, sebagai bagian dari optimasi penggunaan aplikasi Petrotechnical yang tersentralisasi dan terintegrasi. Sementara di pengolahan, Pertamina tengah menyiapkan predictive maintenance yang terintegrasi melalui adopsi advanced analytics, sehingga meminimalisir terjadinya unplanned shutdown.
Di hilir, Pertamina terus melanjutkan program utamanya yakni digitalisasi SPBU & Terminal BBM, sehingga bisa memonitor ketahanan stok dan distribusi BBM secara nasional. Selain itu, dalam proses pengadaan barang dan jasa, Pertamina juga menerapkan Digital Procurement yang diprediksi memberikan kontribusi efisiensi terbesar, sekitar Rp 1,5-2 triliun per tahun.
Fajriyah menjelaskan transformasi digital merupakan upaya Pertamina menjawab tantangan bisnis di masa mendatang dan cara Pertamina beradaptasi. Tujuan utama transformasi digital ini adalah meningkatkan layanan Pertamina baik untuk customer ataupun proses bisnis internal.
Manfaat digitalisasi ini juga diakui oleh Vice President AVEVA South East Asia, Sebastian Ory pada Pertamina Energy Forum. “Digitalisasi membantu mempercepat pengambilan keputusan sehingga operasional menjadi lebih cepat dan efisien. Sistem digital yang dipasang di aset-aset Pertamina juga dapat mengoptimalkan jadwal pemeliharaan yang bertujuan menghindari terjadi downtime. Performa keselamatan kerja di lapangan juga dapat lebih mudah dipantau melalui sistem digital ini," kata dia di Jakarta, Selasa.