Utang Bulog Rp 28 Triliun, Budi Waseso Incar Pasar Komersial

Reporter

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melepas 20 truk untuk operasi pasar wilayah DKI Jakarta dari Kantor Pusat Perum Bulog, Senin, 23 September 2019. TEMPO/Eko Wahyudi
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melepas 20 truk untuk operasi pasar wilayah DKI Jakarta dari Kantor Pusat Perum Bulog, Senin, 23 September 2019. TEMPO/Eko Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Perum Badan Urusan Logistik (Persero) atau Bulog telah menyiapkan sejumlah strategi menghadapi krisis keuangan akibat tumpukan utang yang mencapai Rp 28 triliun hingga September 2019.

Adapun, strategi yang dimaksud antara lain menggenjot penjualan produk komersial dengan menambah varian produk, membuka toko daring PangananDotCom di berbagai platform e-commerce hingga mengadakan kerja sama penyediaan kebutuhan sehari-hari karyawan di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Kami punya utang dan ini adalah solusi bagaimana caranya kita mengatasi utang tersebut. Jadi tidak boleh malah menyalahkan utang. Ini adalah solusinya,” kata Dirut Bulog Budi Waseso saat meresmikan toko daring PangananDotCom di Jakarta, Selasa, 26 November 2019.

Tumpukan utang Bulog yang mencapai Rp 28 triliun merupakan ekses dari tidak maksimalnya mekanisme pelepasan beras yang telah diserap dari petani melalui operasi pasar atau program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) dan penyaluran program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT). Akibat utang tersebut, Bulog diketahui harus membayar bunga pinjaman sampai dengan Rp9 miliar setiap harinya.

Dari target operasi pasar sebanyak 150.000 ton per bulan atau 5.000 ton per hari, hanya sekitar 3.000 ton saja yang bisa dilepas ke pasar setiap harinya. Sementara itu, untuk program BPNT, realisasinya sejauh ini baru mencapai 7 persen dari total target penyaluran sebanyak 700.000 ton.

Budi Waseso atau Buwas melanjutkan pendapatan Bulog sebagian besar masih diperoleh dari penugasan pengadaan dan penyaluran beras pemerintah. Hal tersebut akhirnya membuat keuangan Bulog terseok-seok akibat kerugian yang harus ditanggung ditambah akumulasi utang sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan 2018, tercatat kerugian yang harus ditanggung oleh Bulog mencapai Rp 961,78 miliar. Adapun sepanjang Januari-September 2019 tercatat kerugian sebesar Rp 955 miliar dari segmen Public Service Obligation (PSO) atau penugasan pemerintah.

“(Sekitar) 80 persen pendapatan Bulog masih diperoleh dari penugasan pemerintah, sisanya dari penjualan produk komersial. Ke depannya akan kita tingkatkan sampai dengan 50 persen (untuk pendapatan) dari kegiatan komersial. Tidak menutup kemungkinan nantinya bisa jadi 80 persen dari kegiatan komersial dan hanya 20 persen dari penugasan pemerintah,” katanya.

Sampai dengan saat ini, produk komersial yang dijual oleh Bulog baik secara luring maupun daring melalui berbagai platform dagang-el masih didominasi oleh produk beras premium dan khusus.

Saat ini, volume beras komersial yang diserap oleh Bulog dari petani diketahui sebanyak 170.000 ton dari total target penyerapan beras 2019 sebanyak 1,8 juta ton.

“(Untuk produk komersial) tidak hanya produk beras, ada produk-produk kebutuhan pangan lainnya, tetapi masih didominasi beras. Penambahan 50 varian beras komersial itu merupakan upaya untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa produk beras kami berkualitas,” ujar Buwas.

Buwas tak menampik bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang memandang sebelah mata terhadap produk Bulog. Jelas saja, selama ini Bulog lebih dikenal sebagai penyalur beras bantuan pemerintah mulai dari beras miskin (raskin), beras sejahtera (rastra), hingga BPNT yang kualitasnya terkadang kurang baik.

Kemudian, Buwas juga menyatakan bahwa Bulog tidak akan ragu untuk mengajukan pinjaman tambahan ke perbankan untuk keperluan pengadaan produk-produk komersial yang terdiri dari beras premium dan khusus, minyak goreng, tepung terigu, gula, garam, kornet, ikan sarden, hingga mi instan.

Pasalnya, pinjaman tersebut penggunaannya tidak dibatasi layaknya pinjaman yang diajukan Bulog untuk pengadaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

“Tidak masalah karena penyalurannya (untuk produk komersial) tidak seperti penugasan pemerintah. Bisa diputar kembali untuk modal. Tidak seperti pinjaman untuk pengadaan CBP yang penggunaannya harus sesuai izin (pemerintah) tetapi utang dan bunganya harus ditanggung Bulog,” katanya.








Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beli Gabah dan Beras di Petani, Berikut Besarannya

9 jam lalu

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi
Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beli Gabah dan Beras di Petani, Berikut Besarannya

Badan Pangan Nasional atau Bapanas telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dan beras di tingkat petani dan penggilingan.


Per Hari Ini, Bansos Beras 630 Ribu Ton Mulai Dibagikan Bertahap ke 21,3 Juta Keluarga Sasaran

12 jam lalu

Sejumlah warga antre untuk mendapatkan bantuan beras bansos PPKM di kawasan Sukatani, Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis, 19 Agustus 2021. Pemerintah melalui Kementerian Sosial melanjutkan program Bantuan Beras PPKM tahap 2 dengan penerima sebanyak 8,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) berupa paket 10kg beras. TEMPO/M Taufan Rengganis
Per Hari Ini, Bansos Beras 630 Ribu Ton Mulai Dibagikan Bertahap ke 21,3 Juta Keluarga Sasaran

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memastikan penyaluran bansos beras dapat mulai disalurkan ke penerima manfaat secara bertahap per hari ini,


Baznas: Zakat Fitrah Ramadan 2023 di Depok Rp 45 ribu

1 hari lalu

Umat Islam membayar zakat fitrah kepada amil zakat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu, 5 Mei 2021. Panitia Zakat Masjid Istiqlal mulai membuka layanan pembayaran zakat fitrah dengan pembayaran senilai Rp50 ribu atau 3,5 liter beras. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Baznas: Zakat Fitrah Ramadan 2023 di Depok Rp 45 ribu

Baznas Kota Depok memutuskan besaran zakat fitrah untuk Ramadan 1444 Hijriah senilai Rp 45 ribu per orang.


Jokowi Sadar Target Cadangan Beras Pemerintah 2,4 Juta Ton Bisa Gagal

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat meninjau stok beras di Gudang Bulog, Perum Bulog Divre DKI Jakarta, Kamis 10 Januari 2019. Presiden menegaskan peninjauan untuk memastikan stok beras aman. Agar tidak terjadi spekulasi harga beras di pasar. TEMPO/Subekti.
Jokowi Sadar Target Cadangan Beras Pemerintah 2,4 Juta Ton Bisa Gagal

Di Maros misalnya, Jokowi menyebut sejumlah lahan telah terendam banjir yang berpengaruh ke hasil panen beras.


Jokowi Soal Dukungan Pasar Induk Beras Sulsel: Rencana Ada, Baru Saya Ngomong

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan pedagang saat melakukan kunjungan di Pasar Terong, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 29 Maret 2023. Dalam kunjungannya di Sulsel Presiden meninjau sejumlah lokasi di daerah itu dan meresmikan pengoperasian Kereta Api Makassar-Parepare untuk rute Maros-Barru serta membagikan paket sembako kepada pedagang dan warga setempat. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Jokowi Soal Dukungan Pasar Induk Beras Sulsel: Rencana Ada, Baru Saya Ngomong

Jokowi mengaku belum bisa menyampaikan dukungan apa yang bisa diberikan pemerintah pusat untuk pendirian fasilitas pasar induk beras di Maros, Sulsel.


Jokowi Cek Panen Beras di Maros Sulsel, Berharap Segera Masuk Pasar

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo memeriksa beras saat inspeksi mendadak ke Gudang Bulog di Kelapa Gading, Jakarta Utara, 18 Maret 2020. Foto: BPMI Setpres
Jokowi Cek Panen Beras di Maros Sulsel, Berharap Segera Masuk Pasar

Jokowi berharap hasil panen beras di Sulawesi Selatan bisa melebihi target, sehingga bisa dibawa ke provinsi lainnya yang membutuhkan.


Keran Impor Beras Kembali Dibuka Lantaran Produksi Dalam Negeri Kurang? Berikut Data Perhitungan BPS

2 hari lalu

Aktivitas bongkar muat beras dari Thailand di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 13 Februari 2023. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menargetkan beras impor sebanyak setengah juta ton atau 500 ribu ton sampai di Indonesia pada 15 Februari 2023, dan langsung disalurkan ke masyarakat. Tempo/Tony Hartawan
Keran Impor Beras Kembali Dibuka Lantaran Produksi Dalam Negeri Kurang? Berikut Data Perhitungan BPS

Bapanas mengklaim jumlah pasokan dalam negeri tak bisa memenuhi kebutuhan CBP sehingga harus impor beras. Seperti apa data perhitungan versi BPS?


Kemenhub Kerahkan Dua Kapal Tol Laut Distribusikan Pasokan Beras ke NTT

2 hari lalu

Pekerja menurunkan beras impor asal Vietnam milik Perum Bulog di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 16 Desember 2022. Perum Bulog mengimpor 5.000 ton beras asal Vietnam yang dialokasikan untuk pemenuhan stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dilakukan secara bertahap sehingga sampai Desember 2022 total importasi beras sebanyak 200.000 ton. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Kemenhub Kerahkan Dua Kapal Tol Laut Distribusikan Pasokan Beras ke NTT

Kekurangan stok beras di NTT menyebabkan komoditi pangan itu menjadi mahal.


Terkini Bisnis: Keran Impor Beras Kembali Dibuka, Sri Mulyani Rapat 5 Jam

3 hari lalu

Aktifitas pekerja di gudang PT Food Statsiun kawasan Pasar Induk Beras Cipinang. Jumat, 3 Februari 2023. Anggaran Bulog untuk membeli beras impor mencapai Rp. 7 Triliun termasuk 500 ribu ton hingga pertengahan Februari 2023. Sebelumnya Bulog mendapatkan tugas dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menyerap hasil panen petani sebanyak 2,4 juta ton. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Terkini Bisnis: Keran Impor Beras Kembali Dibuka, Sri Mulyani Rapat 5 Jam

Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Selasa sore, 28 Maret 2023 antara lain tentang alasan keran impor beras kembali dibuka tahun ini.


Alasan Keran Impor Beras Dibuka, Bapanas: Bulog Baru Serap 50 Ribu Ton di Panen Raya

3 hari lalu

Aktifitas pekerja di gudang PT Food Statsiun kawasan Pasar Induk Beras Cipinang. Jumat, 3 Februari 2023. Anggaran Bulog untuk membeli beras impor mencapai Rp. 7 Triliun termasuk 500 ribu ton hingga pertengahan Februari 2023. Sebelumnya Bulog mendapatkan tugas dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menyerap hasil panen petani sebanyak 2,4 juta ton. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Alasan Keran Impor Beras Dibuka, Bapanas: Bulog Baru Serap 50 Ribu Ton di Panen Raya

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengungkapkan alasan pemerintah kembali membuka keran impor beras tahun ini.