"Contoh Jakarta-Yogyakarta Rp 846 ribu. Tetapi melalui terminal 3 ada Airport Tax Rp 130 ribu, ada PPn 10 persen, asuransi Rp 5 ribu, sehingga harga akan mencapai 1 juta lebih. Padahal harga Rp 846 ribu. Kenapa harga di atas tarif batas atas ini jadi persoalan yang belum kelar di masyarakat. Di dalam tiket masih ada tambahan dan lain-lain dari pihak stakeholder," Pikri berusaha menjelaskan.
Garuda memprediksi, pada masa libur natal dan tahun baru selama 16 hari mendatang akan ada kenaikan penumpang hingga 3 persen dibanding hari biasa. "Secara teknis kemungkinan Nataru berlangsung selama 20 Desember - 6 Januari," kata Pikri.
Dengan perkiraan lonjakan penumpang sebesar itu, Garuda akan menyiapkan kapasitas sebanyak 967ribu kursi. Jika terjadi lonjakan, pihaknya akan menambahkan 2.400 kursi dalam penerbangan tambahan.
Selama libur Natal dan Tahun Baru, Garuda mencatat, tujuan domestik masih mendominasi penerbangan. Tempat wisata seperti Labuan Bajo, Bali, Yogyakarta, Medan, Manado, Surabaya, dan Semarang paling banyak diminati penumpang.
EKO WAHYUDI