TEMPO.CO, Bandung - Deputy Executive Vice President PT Kereta Api Indonesia (KAI), Daerah Operasi II Bandung, Hendra Wahyono mengatakan, perkiraan puncak kepadatan penumpang angkutan kereta api di masa liburan Natal dan Tahun Baru 2019/2020 akan terjadi selama dua hari. “Prediksi kami puncaknya pada 22 dan 29 Desember,” kata dia di Bandung, Senin, 25 November 2019.
PT Kereta Api Indonesia menyiapkan jadwal operasi Angkutan Natal dan Tahun Baru selama 18 hari. “Mulai tanggal 19 Desember 2019, sampai dengan 5 Januari 2020,” kata Hendra.
Hendra mengatakan, selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru ini, Daerah Operasi II Bandung hanya mendapat 1 kereta tambahan. “Kita hanya ada sat kereta tambahan yaitu KA (Kereta Api) Lodaya Tambahan yang rencananya dari Bandung itu pukul 18.45 WIB ke Solo Balapan,” kata dia.
Hendra mengatakan, dengan hanya menambah satu kereta api tambahan, perkiraan kenaikan jumlah penumpang di masa libur Natal dan Tahun Baru ini hanya 1 persen. “Prediksi kenaikan penumpang juga tidak bisa banyak kurang lebih 1 persen dibandingkan tahun lalu. Sebelumnya 1.198.413 penumpang, kita prediksi mencapai 1.191.297 penumpang,” kata dia.
Hendra mengatakan, tiket kereta di masa libur Natal dan Tahun Baru 2019/2020 sudah mulai diserbu penumpang. Data penjualan tiket kereta menunjukkan sejumlah kereta jadi incaran, “Kalau dari tiket ini, sampai dengan tanggal 24 Desember, yang paling tinggi itu ada di KA Malabar, kemudian Pasundan, dan Kahuripan. Ini yang tertinggi,” kata dia.
Hendra mengatakan, untuk tanggal tertentu, penjualan tiket keretanya ada yang sudah tembus 100 persen. “Tapi untuk kereta-kereta lainnya, tiket masih banyak. Jadi masih bisa langsung ke chanel-chanel yang menjual tiket kereta,” kata dia.
Data penjualan tiket kereta api di Daerah Operasi II Bandung untuk keberangkatan kereta tanggal 19 Desember sampai 24 Desember okupansi tertinggi itu untuk KA Malabar kelas Bisnis dan Ekonomi, kecuali kelas Eksektufi masih tersedia, lalu KA Pasundan dan KA Kahuripan yang rata-rata sudah menembus okupansi 100 persen. Sementara KA Mutiara Selatan Eksekutif rata-rata okupansi tiketnya sudah di atas 60 persen.