TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah tipis di awal pekan. Sepanjang hari inipun rupiah diprediksi masih akan melemah.
Pada pukul 10.08 WIB, rupiah masih melemah 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp14.095 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.092 per dolar AS.
"Dalam perdagangan hari ini, baik fundamental maupun teknikal kemungkinan rupiah masih akan melemah," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin 25 November 2019.
Pelemahan rupiah ini, dari sisi eksternal juga dipengaruhi oleh faktor AS-Cina yang diperkirakan akan mengundurkan perjanjian dagang fase I. Perjanjian untuk mengakhiri perang dagang ini sebelumnya terjadwal dimulai pada November 2019.
Pengunduran perjanjian dagang ini akibat kompleksitas pembicaraan dagang terutama penolakan AS terhadap permintaan Cina agar AS dapat berangsur-angsur menghapuskan tarif yang dikenakan terhadap Cina. Akibatnya, investor khawatir AS akan kembali menaikkan tarif pada 15 Desember 2019.
Ibrahim memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp 14.080 per dolar AS hingga Rp14.140 per dolar AS. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin ini menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp14.093 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.092 per dolar AS.
ANTARA