TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta Pusat. Basuki Tjahja Purnama atau Ahok menanggapi suara sumbang atas penunjukan dirinya sebagai Komisaris Utama di perseroan minyak dan gas (migas) tersebut.
Ahok menganggap orang-orang yang menolak dirinya karena belum mengenal secara mendalam. "Ya dia belum kenal saya, kan. Dia engga tau saya udah lulusan S3 dari Mako Brimob," ujar Ahok di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin, 25 November 2019.
Sebelumnya Ahok menjadi narapidana selama dua tahun setelah dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara, dengan tuduhan penistaan agama.
Mantan Gubernur DKI Jakarta pada hari ini secara resmi telah ditunjuk sebagai Komisaris Utama untuk perusahaan migas dalam negeri tersebut. Namun dirinya mengaku belum mengetahui kapan ia bisa bekerja. "Saya diminta datang untuk terima SK (Surat Keputusan). Jadi selanjutnya saya gak tau," kata dia.
Adapun Ahok datang ke kementerian pada pukul 9.24 WIB dengan menggunakan mobil hitam Toyota Land Criuser bernomor B 1171 BH. Ia belum bisa memastikan kapan bisa memulai kerjanya di perseroan migas milik pemerintah itu. "Saya engga tau, mesti ngomong sama sekretaris," ujarnya.
Dengan padanan kemeja batik coklat dan celana panjang hitam, Ahok berjalan dari lobi menuju lantai 6 Gedung Kementerian BUMN guna mengikuti RUPS dan secara sah menjadi Komisaris Utama Pertamina.
Ahok berharap dengan ditunjuknya sebagai Komisaris Utama Pertamina semoga dirinya bisa terus diawasi oleh masyarakat. Sehingga perusahaan migas tersebut bisa berjalan dengan baik.
"Saya berharap tentu dukungan doa dari masyarakat terus juga dukungan info dari masyarakat karena fungsi saya kan pengawasan. Semakin banyak masyarakat melaporkan pada kami tentu kita akan lihat sistem," kata Ahok.
Sebelumnya, Presiden FSPPB Arie Gumilar terang-terangan menolak Ahok menjabat sebagai bos Pertamina. Ahok sendiri dikabarkan akan menjadi calon kuat Komisaris Utama PT Pertamina Persero menggantikan Tanri Abeng pada akhir November nanti.
Dalam pesan pendek kepada Tempo, Arie menyatakan Ahok adalah tokoh yang kesohor kerap membuat kegaduhan. "Kami semua tahu bagaimana track record sikap dan prilaku yang bersangkutan, yang selalu membuat keributan dan kegaduhan di mana mana, bahkan sering kali berkata kotor," katanya, Jumat petang.
Arie khawatir karakter Ahok yang menggebu-gebu ini akan berdampak pada organisasi Pertamina. Ia juga was-was ke depan hal ini bakal mempengaruhi distribusi energi dan pelayanan BBM kepada masyarakat.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA