Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

SBN di 2020 Diprediksi Makin Menarik, Deposito Makin Tertinggal

image-gnews
Direktur Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuanan Luky Alfirman saat meluncurkan surat utang berharga negara (SBN) syariah seri Sukuk Tabungn ST-003 di Restoran Bunga Rampai, Jakarta Pusat, Jumat 1 Februari 2019. TEMPO/Dias Prasongko
Direktur Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuanan Luky Alfirman saat meluncurkan surat utang berharga negara (SBN) syariah seri Sukuk Tabungn ST-003 di Restoran Bunga Rampai, Jakarta Pusat, Jumat 1 Februari 2019. TEMPO/Dias Prasongko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset Infovesta Utama, Wawan Hendrayana, mengatakan instrumen surat berharga negara (SBN) dan SBN ritel semakin menarik di tahun depan. Pasalnya pada tahun depan, masih terdapat peluang pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia.

Adapun, kemarin Bank Indonesia telah menahan suku bunga acuan di level 5 persen setelah melakukan pemangkasan sebanyak empat kali dengan bobot total 100 basis poin sejak Juli hingga Oktober. 

"Suku bunga di tahun depan bakal berada di level 4,5 persen hingga 4,75 persen," kata dia kepada Bisnis, yang dilansir pada Jumat 22 November 2019. 

Karena itu, dia menuturkan deposito bakal semakin tertinggal karena bunga yang ditawarkan akan semakin kecil sementara itu terdapat bobot pajak 20 persen yang harus ditanggung.  

Wawan menyebut pemerintah masih tetap menggantungkan nasib kepada instrumen SBN untuk menutup defisit anggaran.    

“Dengan demikian SBN menjadi alternatif instrumen yang aman dan imbal hasilnya di atas deposito. Demand untuk SBN akan selalu ada,” ujarnya. 

Bila pasar SBN bakal langsung tergerak akibat penurunan suku bunga acuan, pada instrumen SBN ritel, Pemerintah tetap perlu menawarkan kupon yang sesuai dengan ekspektasi investor ritel. 

Pemerintah mengumpulkan lebih dari Rp49,78 triliun atau 97,26 persen dari nilai SBN ritel jatuh tempo di tahun ini yakni Rp51,2 triliun.

Meskipun selisihnya tipis bila dibandingkan dengan nilai SBN ritel jatuh tempo, capaian ini belum memenuhi target Pemerintah yakni di kisaran Rp60 triliun hingga Rp80 triliun. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain, bila dibandingkan dengan penawaran SBN ritel tahun lalu, capaian di tahun ini cukup positif secara nominal dan frekuensi. Perinciannya, pada tahun lalu Pemerintah mendapatkan Rp46,01 triliun dari lima kali penerbitan SBN ritel atau 81 persen dari nilai SBN ritel jatuh tempo kala itu yakni Rp56,8 triliun

Data penyerapan instrumen ritel tergolong mini bila dilihat dari potret kepemilikan SBN domestik berdasarkan kepemilikannya. Investor ritel atau individu baru mewakili 3 persen dari total SBN beredar yakni Rp2.741,29 triliun atau Rp82,15 triliun seperti yang tercatat laman Direktorat Jenderal Pengelola Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) per 19 November 2019.

Porsi investor individu memang timpang bila dibandingkan dengan investor asing memiliki modal jumbo yang kini memiliki Rp1.066,67 triliun atau 38,91 persen dari total SBN beredar. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

27 hari lalu

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi (tengah) menyampaikan paparan bersama  Head of Region Jawa Barat dan Jawa Tengah CIMB Niaga Andiko Manik (kiri) dan Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance/CNAF Ristiawan Suherman (kanan) di sela-sela acara Buka Bersama dan Silaturahmi Media dengan CIMB Niaga di Solo, Jawa Tengah, Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.


Pemerintah Raup Rp 22 Triliun dalam Lelang Surat Utang Negara

28 hari lalu

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
Pemerintah Raup Rp 22 Triliun dalam Lelang Surat Utang Negara

Pemerintah meraup Rp 22,6 triliun melalui lelang Surat Utang Negara pada Selasa, 26 Maret 2024.


Sri Mulyani Sebut Utang Baru yang Ditarik Pemerintah Turun Drastis jadi Rp 72 Triliun

30 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin, 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Utang Baru yang Ditarik Pemerintah Turun Drastis jadi Rp 72 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan pemerintah sudah melakukan pencarian utang sebesar Rp 72 triliun per 15 Maret 2024.


Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

42 hari lalu

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

Pemerintah telah melelang Surat Utang Negara hari ini Rabu, 13 Maret 2024. Total nominal yang dimenangkan mencapai Rp 24 triliun.


Pemerintah Lelang Surat Utang Negara Rp 24 T, Peminat Nyaris Tiga Kali

57 hari lalu

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
Pemerintah Lelang Surat Utang Negara Rp 24 T, Peminat Nyaris Tiga Kali

Total minat lelang Surat Utang Negara pada 27 Februari 2024 mencapai Rp 61,04 triliun. Minat investor meningkat dibandingkan lelang sebelumnya yang hanya Rp 52,63 triliun.


Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 15.630, Pengamat Sebut karena Peningkatan Utang Pemerintah

57 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di sebelah uang rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 15.630, Pengamat Sebut karena Peningkatan Utang Pemerintah

Pada perdagangan sore ini, rupiah ditutup melemah. Salah satu penyebabnya karena utang pemerintah per Januari tertinggi sepanjang masa.


Hari Ini Pemerintah Luncurkan SUN dengan Target Rp24 Triliun, Utang Bulan Lalu Bertambah Rp107,56 Triliun

57 hari lalu

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
Hari Ini Pemerintah Luncurkan SUN dengan Target Rp24 Triliun, Utang Bulan Lalu Bertambah Rp107,56 Triliun

Pemerintah hari ini, Selasa, 27 Februari 2024, meluncurkan lelang Surat Utang Negara (SUN) dan menetapkan target indikatif sebesar Rp24 triliun.


Utang Pemerintah Tembus Rp 8.253 Triliun per Januari 2024, Tertinggi Sepanjang Masa

57 hari lalu

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Utang Pemerintah Tembus Rp 8.253 Triliun per Januari 2024, Tertinggi Sepanjang Masa

Kementerian Keuangan mencatat utang pemerintah Indonesia mencapai Rp 8.253,09 triliun per 31 Januari 2024. Terdiri dari apa saja?


Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

59 hari lalu

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.


Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 107,6 Triliun di Awal Tahun

22 Februari 2024

Ilustrasi Hutang. shutterstock.com
Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 107,6 Triliun di Awal Tahun

Kementerian Keuangan melaporkan pemerintah telah menarik utang baru sebesar Rp 107,6 triliun per 31 Januari 2024.