TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia ingin memperkuat hubungan perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) dan mengincar nilai perdagangan hingga US$ 60 miliar. Untuk mencapai target tersebut, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga memulai misi dagang dengan menggelar kunjungan kerja ke New York dan Washingto DC, AS, pada 16-20 November 2019.
"Hubungan perdagangan Indonesia-AS sangat penting bagi kedua negara. Kedua negara berkomitmen mencapai target perdagangan yang telah disepakati dengan total nilai sebesar US$ 60 miliar," jelas Wamendag lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Jumat 22
Berdasarkan data United States International Trade Commission (USITC), total perdagangan Indonesia-AS pada 2018 mencapai US$ 29 miliar. Dari jumlah tersebut, nilai ekspor Indonesia ke AS mencapai US$ 20,8 miliar dan impor sebesar US$ 8,2 miliar.
Meskipun Indonesia masih mencatatkan surplus perdagangan terhadap AS, namun nilainya terus menurun setiap tahunnya. "Hal itu menjadi salah satu perhatian penting kedua negara. Untuk itu, keduanya berupaya menggenjot total nilai perdagangan," ungkap Wamendag.
Dalam kunjungan kerja ini, Jerry menghadiri bisnis forum mengenai perdagangan, pariwisata, dan investasi di Indonesia. Bisnis forum ini diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia di New York.
Jerry menambahkan fokus Pemerintah Indonesia dalam kepemimpinan Presiden Joko Widodo periode II masih tetap pada peningkatan ekspor dan investasi. “Untuk itu, Kementerian Perdagangan akan terus meningkatkan kerja sama dengan mitra dagang utama seperti AS," katanya.
ANTARA