TEMPO.CO, Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM menyatakan telah menyalurkan pembiayaan untuk dan pemberdayaan masyarakat prasejahtera sebesar Rp 20,6 triliun. Total pembiayaan oleh BUMN tersebut disalurkan lewat dua program pembiayaan yakni Mekaar dan ULaMM.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan dari total penyaluran Rp 20,6 triliun, sebanyak Rp 17,05 triliun disalurkan untuk program Mekaar. Sedangkan sisanya, Rp 3,54 triliun disalurkan untuk program ULaMM.
"Itu angka year to date ya. Untuk Mekaar saja rata-rata penyaluran sebesar Rp 150 miliar sampai Rp 170 miliar per hari dengan nasabah mencapai 20 ribu," kata Arief dalam acara Ngopi BUMN di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat 22 November 2019.
Merujuk data PNM per 21 November 2019, total nasabah Mekaar telah mencapai 5,8 juta nasabah. Total pembiayaan tersebut telah diberikan kepada nasabah yang terdiri dari perempuan pra sejahtera pelaku usaha mikro. Sedangkan untuk program ULaMM 73.172 nasabah.
Arief menjelaskan, ke depan PNM bakal fokus pada penyaluran untuk program Mekaar. Hal ini dilakukan karena PNM ingin fokus pada penyaluran pembiayaan yang berkelanjutan khususnya demi berlanjutnya pemberdayaan.
Baca Juga:
Selain itu, fokus kepada program Mekaar karena PNM juga ingin mendorong mereka supaya bisa naik kelas menjadi pengusaha ULaMM. Harapanya, nasabah pembiayaan ULaMM bisa naik kelas supaya menjadi nasabah pembiayaan lewat perbankan.
"Selain itu, dengan adanya aturan OJK, ada ketentuan rasio pembiayaan mikro yang mewajibkan PNM mencairkan pembiayaan dengan plafon Rp 10 juta itu maksimal 50 persen, dari total outstanding," kata Arief.
DIAS PRASONGKO