TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menawarkan peluang investasi senilai US$ 60 miliar atau Rp 845 triliun di forum US-Indonesia Investment Summit yang digelar di Jakarta, Kamis, 21 November 2019.
“Karena kalau proporsi hari ini investor terbesar ke Jawa Barat itu masih negara-negara Asia, Asia Timur khususnya. Jadi, kurang balance,” kata Ridwan Kamil, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 21 November 2019.
Ridwan Kamil mengatakan, investor dari negara Amerika saat ini lebih tertarik pada proyek pemerintah pusat. Padahal, peluang investasi juga bisa lewat pemerintah daerah. “Investor Amerika Serikat itu sering kali melihatnya (hanya) ke proyek pemerintah pusat. Maka, saya di sini memberikan edukasi bahwa pintu investasi itu ada dua, bisa proyek pemerintah pusat, bisa proyek pemerintah daerah,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, ia menawarkan dua cara untuk berinvestasi di Jawa barat. Pertama, investasi langsung atau Business to Business (B2B), kedua, dengan menggarap proyek pemerintah provinsi dengan pola PPP (Public Private Partnership).
“Jika menurut Anda Jawa Barat adalah tempat yang tepat untuk bisnis, Anda beri tahu saya dan mari kita adakan pertemuan. Kita kerja sama untuk menciptakan Jawa Barat sebagai model provinsi terbaik untuk menanamkan investasi,” kata Ridwan Kamil. Investasi pemodal Amerika di Jawa Barat saat ini menembus Rp 4 triliun.
Total terdapat 290 proyek strategis di Jawa Barat yang bisa digarap investor dengan nilai menembus US$ 60 miliar. Dari ratusan proyek tersebut, 11 di antaranya diklaim Ridwan Kamil sudah siap lelang, di antaranya proyek TPPAS Legok Nangka, LRT Bandung Raya, Segitiga Rebana, hingga rencana jalan tol Bandung-Cilacap.