TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Muljono meminta ASN jajarannya mengubah pola pikir dalam melayani investor. Pasalnya, pemerintah memang tengah berupaya menggaet pemodal dalam membangun infrastruktur ke depannya.
"Kritik kami saja terutama kepada pemerintah di dalam rangka melayani investor. Semua harus bekerja sama dalam merencanakan investasi jalan tol. Cara duduknya juga beda. Kita undang investor tapi yang duduk di depan pejabat semua," ujar Basuki saat pembukaan Market Sounding di Auditorium Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis, 21 November 2019.
Padahal, kata Basuki, kementeriannya selayaknya berfungsi melaksanakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan melayani investor. Dengan demikian pemerintah bisa mengajak para investor untuk berpartisipasi. Ia mengatakan pola pikir perlu diubah agar bisa maju.
"Misalnya seperti BKPM (Badan Koordinator Penanaman Modal) yang menjemput investor di airport, kita harus mengubah cara pikir, kalau ingin maju tetapi perilakunya tetap, ya enggak bisa," ujar Basuki.
Hari ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menawarkan empat proyek jalan tol senilai Rp 112,96 triliun kepada para calon pemodal. "Infrastruktur, seperti disampaikan presiden, masih menjadi prioritas di samping sumber daya manusia, salah satunya adalah konektivitas," ujar Basuki.
Basuki menyebut keempat ruas jalan tol yang ditawarkan adalah ruas tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo sepanjang 93,14 kilometer dengan biaya Rp 28,58 triliun. Yang kedua, Jalan Tol Yogyakarta – Bawen yang sepanjang 76,36 kilometer dengan biaya Rp 17,38 triliun.
Berikutnya, ditawarkan pula Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya – Cilacap sepanjang 206,65 km dengan biaya sebesar Rp 57,594 triliun. Terakhir adalah Jalan Tol Makasar, Maros, Sungguminasa dan Takalar (Mamminasata) sepanjang 48,12 km dengan biaya Rp 9,41 triliun. Dengan demikian, empat ruas jalan tol yang ditawarkan kepada investor tersebut memiliki panjang total 424 kilometer.