TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan akan menggenjot ekspor sejumlah produk Indonesia ke pasar Amerika Serikat atau AS. Upaya ini dilakukan karena Amerika telah berkomitmen untuk meningkatkan nilai perdagangannya dengan Indonesia, dari saat ini US$ 30 miliar menjadi US$ 60 miliar.
Salah satu yang sedang ditingkatkan adalah ekspor produk olahan kedelai. “Indonesia kan impor kedelai dari Amerika, jadi harapannya, 20 produk olahannya seperti tempe dan tahu bisa semakin meningkat ke sana,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan, Arlinda usai menjadi pembicara dalam The 7th US-Indonesia Investment Summit di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta Pusat, Kamis, 21 November 2019.
Saat ini, Kemendag telah merinci tiga kategori barang yang akan ditingkatkan ekspornya ke Amerika. Ketiganya yaitu 5 main products (sudah banyak dan akan ditingkatkan), 7 potential products (masih kurang diekspor), dan 5 long-term or strategic products (yang sangat kurang volume ekspornya).
Kelima produk utama itu yaitu pakaian, karet, alas kaki, elektronik, dan furnitur. Selama ini, ekspor tertinggi ke Amerika dipegang oleh produk pakaian. Hingga Agustus 2019, nilai ekspornya sudah mencapai US$ 3 miliar.Kelima produk utama itu yaitu pakaian, karet, alas kaki, elektronik, dan furnitur. Selama ini, ekspor tertinggi ke Amerika dipegang oleh produk pakaian. Hingga Agustus 2019, nilai ekspornya sudah mencapai US$ 3 miliar.
Lalu ada juga 7 potential products yang meliputi barang-barang traveling, perhiasan, mainan perlengkapan olahraga, kertas dan karton, produk kayu, produk buatan, dan produk kimia. Terakhir 5 strategic products adalah mesin, produk plastik, suku cadang kendaraan, perlengkapan medis dan optik, dan produk kimia organik.
Sebaliknya, pemerintah Amerika Serikat meminta Indonesia untuk juga bisa diberikan akses yang setara di pasar Indonesia. “Seperti yang disampaikan oleh Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross saat ke Indonesia, Indonesia bisa mencapai pertumbuhan GDP 7 persen dengan memberi perusahaan AS kesempatan yang sama untuk berkompetisi di pasar Indonesia,” kata Joseph dalam media roundtable di kediamannya di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 19 November 2019.