TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menawarkan empat ruas jalan tol senilai Rp 112,96 triliun kepada para calon investor.
"Infrastruktur, seperti disampaikan presiden, masih menjadi prioritas di samping sumber daya manusia, salah satunya adalah konektivitas," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam acara Market Sounding di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis, 21 November 2019. Acara tersebut dilakukan untuk menjaring masukan dan minat dari calon investor.
Basuki meyakini empat proyek infrastruktur jalan tol yang ditawarkan itu akan menarik. Misalnya saja Jalan Tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo sepanjang 93,14 kilometer dengan biaya Rp 28,58 triliun. Menurut dia ruas tersebut merupakan salah satu yang ditunggu-tunggu masyarakat lantaran akan tersambung dengan jalur Trans Jawa Semarang - Solo.
Begitu pula dengan pembangunan jalan tol Yogyakarta – Bawen sepanjang 76,36 kilometer dengan biaya Rp 17,38 triliun. "Bawen - Semarang kan sudah menyambung, orang jadi bisa makan siang dari Semarang ke Solo," ujar Basuki. Hanya saja, perjalanan dari Yogyakarta ke Bawen saat ini masih banyak kendaraan logistik, jadi sangat macet. Karena itu, ruas jalan tol anyar itu ditunggu untuk menyambungkan kawasan Joglosemar.
Berikutnya, ditawarkan pula Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya – Cilacap sepanjang 206,65 km dengan biaya sebesar Rp 57,594 triliun dan Jalan Tol Makasar, Maros, Sungguminasa dan Takalar (Mamminasata) sepanjang 48,12 km dengan biaya Rp 9,41 triliun. "Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap itu untuk menyambungkan jalur Pantai Selatan, baru nanti Cilacap - Kulon Progo untuk menjadi jaringan," kata Basuki. Dengan demikian empat ruas jalan tol tersebut memiliki panjang total 424 kilometer.
Dalam periode 5 tahun ke depan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan jalan baru sepanjang 3.000 kilometer dan pembangunan jalan tol sepanjang 2.500 kilometer. Sementara, pembiayaan proyek infrastruktur dinilai menjadi salah satu tantangan terbesar pembangunan jalan tol.
Sebabnya, kemampuan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 – 2024 diproyeksikan hanya mampu memenuhi 30 persen atau sekitar Rp 623 triliun dari total kebutuhan anggaran untuk penyediaan infrastruktur sebesar Rp 2.058 triliun. Sebagai langkah untuk menutupi gap pendanaan non-APBN sebesar 70 persen atau Rp 1.435 triliun, Kementerian PUPR mendorong inovasi pembiayaan pembangunan infrastruktur melalui skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP).
Adapun jalan tol yang terakhir diresmikan Presiden Joko Widodo adalah ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 189 kilometer. Setelah diresmikan Presiden Jokowi, para pengendara yang berasal dari Pulau Jawa yang hendak ke Sumatera bisa menyeberang dengan kapal feri dan turun di Pelabuhan Bakauheni untuk selanjutnya langsung mengakses jalan tol Bakauheni - Terbanggi Besar.
CAESAR AKBAR