Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kadin: RCEP, Perjanjian Dagang dengan Potensi dan Risiko Besar

image-gnews
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) mengikuti sesi pleno KTT ke-35 ASEAN di Bangkok, Thailand, Sabtu, 2 November 2019.  Ini merupakan kunjungan pertama Jokowi ke luar negeri usai dilantik sebagai presiden 2019-2024. ANTARA
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) mengikuti sesi pleno KTT ke-35 ASEAN di Bangkok, Thailand, Sabtu, 2 November 2019. Ini merupakan kunjungan pertama Jokowi ke luar negeri usai dilantik sebagai presiden 2019-2024. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Perekonomian Rizal Affandi Lukman mengatakan perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) bisa menarik sepertiga investasi langsung (foreign direct investment) dunia yang bisa dimanfaatkan Indonesia.

Pada 2018, Rizal mencatat total FDI di seluruh negara sebesar US$ 1.297,2 triliun. Untuk kawasan Asia Tenggara (ASEAN) + 6 negara mitra perjanjian dagang (FTA) mencapai US$ 422,2 trilun atau 32,5 dari FDI total. 

“Untuk itu, kami terus berbenah karena bersaing. Investasi itu bisa floating around (mengambang) di negara-negara ini untuk memilih. Indonesia dapat menarik investasi langsung dari blok dagang terbesar di dunia,” ujar Rizal di Jakarta, Rabu 20 November 2019.

Putaran perundingan RCEP tinggal selangkah lagi. Setelah mencapai kesepakatan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-35 ASEAN di Bangkok beberapa waktu lalu, penandatanganan RCEP ditargetkan tahun depan. Setidaknya ada tiga isu penting dalam perundingan RCEP, yaitu perdagangan barang, perdagangan jasa, dan investasi. Rizal menyebutkan perundingan ini menjadi sangat penting karena dapat menjadi penyeimbang proteksi dagang sejumlah negara. 

“Dengan membuka hubungan dagang yang lebih luas lagi maka Indonesia dapat menghindari ekonomi biaya tinggi. Juga membuka akses pasar bagi produk Indonesia seluas-luasnya,” ujar Rizal.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani menuturkan RCEP merupakan perjanjian dagang dengan potensi besar dan risiko besar. Menurut dia, Indonesia akan punya risiko peningkatan impor yang tinggi pasca RCEP apabila pemerintah tidak cepat-cepat melakukan perbaikan iklim usaha dan iklim investasi nasional agar lebih berdaya saing.  

“Kalau tidak, kita justru akan kehilangan peluang investasi dan peluang ekspor karena hampir seluruh negara ASEAN adalah kompetitor kita untuk ekspor dan investasi. Jadi, persaingan dagang dan investasi akan semakin ketat,” tutur Shinta.

Direktur Perundingan ASEAN Kementerian Perdagangan Donna Gultom menuturkan industri otomotif dan kimia akan memiliki potensi yang besar dari perjanjian tersebut. Namun, kata dia, peluang tersebut tidak akan membuahkan hasil jika Indonesia tidak mempersiapkan infrastruktur pendukung, salah satunya pelabuhan untuk ekspor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Jadi memang banyak hal yang harus kami siapkan. Korea sudah masuk permintaan farmasi, lalu otomotif juga kita harapkan bertambah dari Jepang,” ujar Donna.

Apabila masih ada sektor tersebut dinilai belum berdaya saing, Donna mengatakan pemerintah akan medorong investasinya untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kemampuan kita ekspor. Pemerintah, kata dia, akan terus mendorong sektor industri, khususnya industri dengan teknologi tinggi, tumbuh kembang sehingga memiliki nilai tambah. Ia berharap industri nasional masuk ke dalam proses rantai pasok produksi kawasan. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mendag: RCEP Dapat Memperkuat Integrasi Ekonomi Kawasan

24 Agustus 2023

Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menandatangani Protokol Perubahan Kedua Persetujuan Pendirian Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru (2nd Protocol to Amend the Agreement Establishing ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area/AANZFTA) di Semarang, Jawa Tengah, Senin 21 Agustus 2023.
Mendag: RCEP Dapat Memperkuat Integrasi Ekonomi Kawasan

Mendag Zulkifli Hasan juga menyoroti pentingnya implementasi yang efektif dari RCEP


Negara-negara RCEP Berpotensi Jadi Pasar Kendaraan Listrik Indonesia

28 Maret 2023

kontribusi pemesanan disumbangkan oleh kendaraan listrik Wuling Air EV sebanyak 547 SPK di IIMS 2023. (Foto: Wuling)
Negara-negara RCEP Berpotensi Jadi Pasar Kendaraan Listrik Indonesia

Menurut Peneliti CIPS Hasran, Indonesia berpotensi menyusul Cina dan Korea Selatan yang kini menjadi pasar utama kendaraan listrik di RCEP.


Gubernur Lemhanas Bilang Indonesia Perlu Berbenah untuk Laksanakan RCEP

31 Desember 2021

Agus Widjojo, Putra Pahlawan Revolusi Mayjen Anumerta Sutoyo Siswomiharjo berbicara dalam acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, 18 April 2016. Ketua panitia pelaksana Simposium Nasional Tragedi 1965, Suryo Susilo, menyatakan bahwa, Simposium ini diharapkan dapat menjadi perjalanan akhir dari peristiwa yang penuh polemik selama lima puluh tahun ini. TEMPO/Subekti
Gubernur Lemhanas Bilang Indonesia Perlu Berbenah untuk Laksanakan RCEP

Gubernur Lemhanas menyebut saat ini ekspor Indonesia berada di posisi ke 4 kawasan Asean


Uni Eropa Akan Tingkatkan Kemitraan Strategis dengan ASEAN

2 Desember 2020

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas berbicara selama konferensi pers menyusul pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki, di Berlin, Jerman 17 November 2020. [REUTERS / Hannibal Hanschke / Pool]
Uni Eropa Akan Tingkatkan Kemitraan Strategis dengan ASEAN

Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, mengatakan blok Uni Eropa akan meningkatkan kemitaan strategis dengan blok ASEAN.


Presiden Xi Jinping Jadi Pembicara di KTT RCEP, Trump Pilih Absen

18 November 2020

Presiden Cina Xi Jinping menggandeng tangan istrinya, Peng Liyuan setibanya di Buenos Aires untuk menghadiri pertemuan G20 di Argentina, 29 November 2018. Peng Liyuan tampil mengenakan gaun lengan panjang berwarna gelap dan bermotif emas. REUTERS
Presiden Xi Jinping Jadi Pembicara di KTT RCEP, Trump Pilih Absen

KTT RCEP yang digelar virtual bakal dihadiri oleh Presiden Cina Xi Jinping. Sedangkan Trump yang mulai transfer kekuasaan melewatkannya.


Trending Bisnis: Buntut Pernikahan Putri Rizieq Shihab hingga Soal RCEP

17 November 2020

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Hariyadi Sukamdani dalam Seminar Nasional Peran Serta Dunia Usaha Dalam Membangun Sistem Perpajakan dan Moneter di Kempinski Grand Indonesia Ballroom. Jakarta, 14 September 2018. TEMPO/Candrika Radita Putri
Trending Bisnis: Buntut Pernikahan Putri Rizieq Shihab hingga Soal RCEP

Berita trending bisnis sepanjang kemarin dimulai dari desakan pengusaha terhadap Anies Baswedan pasca pernikahan putri Rizieq Shihab hingga soal RCEP.


6 Hal Soal RCEP, Perjanjian Perdagangan Terbesar di Dunia

16 November 2020

Menteri Perdagangan RI, Agus Suparmanto menandatangani Perjanjian RCEP disaksikan Presiden RI Joko Widodo di Istana Bogor 15 November 2020.
6 Hal Soal RCEP, Perjanjian Perdagangan Terbesar di Dunia

Perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) resmi ditandatangani kemarin. Ini 6 fakta tentang perjanjian tersebut.


Kronologi RCEP, Perjanjian Perdagangan Bebas Terbesar di Dunia

16 November 2020

Menteri Perdagangan RI, Agus Suparmanto menandatangani Perjanjian RCEP disaksikan Presiden RI Joko Widodo di Istana Bogor 15 November 2020.
Kronologi RCEP, Perjanjian Perdagangan Bebas Terbesar di Dunia

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memaparkan kronologi terbentuknya RCEP, perdagangan bebas terbesar di dunia.


Menteri Perdagangan Beberkan Alasan Indonesia Perlu RCEP

15 November 2020

Menteri Perdagangan RI, Agus Suparmanto menandatangani Perjanjian RCEP disaksikan Presiden RI Joko Widodo di Istana Bogor 15 November 2020.
Menteri Perdagangan Beberkan Alasan Indonesia Perlu RCEP

Perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) hari ini resmi ditandatangani. Mendag Agus Suparmanto mengatakan Indonesia butuh RCEP.


Jokowi: Implementasi RCEP Butuh Komitmen Politik Tinggi

15 November 2020

Presiden Joko Widodo menghadiri KTT ASEAN ke-36 secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat 26 Juni 2020. Dalam KTT dengan tuan rumah Vietnam tersebut, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya untuk memperkuat kerja sama antar negara anggota ASEAN dalam pemulihan ekonomi dampak pandemi COVID-19 serta mengusulkan perlunya pengaturan ASEAN Travel Corridor. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jokowi: Implementasi RCEP Butuh Komitmen Politik Tinggi

Presiden Jokowi melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan implementasi RCEP membutuhkan komitmen politik tinggi.