TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 19 November 2019, diperkirakan rawan terkoreksi karena dibayangi sentimen perang dagang AS-Cina.
IHSG dibuka menguat 14,31 poin atau 0,23 persen ke posisi 6.136,94. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 3,78 poin atau 0,39 persen menjadi 977,99.
"Diperkirakan IHSG pada perdagangan hari ini berpotensi terkoreksi salah satunya dipicu faktor eksternal yaitu sikap pesimistis Cina terhadap pembicaraan perdagangan dengan AS menyusul Trump yang menegaskan belum setuju membatalkan tarif barang Cina serta ancaman perang dagang yang membayangi ekonomi Indonesia," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Selasa.
Cina pesimistis dengan masa depan perjanjian dagang dengan Amerika Serikat (AS) karena keengganan Presiden AS Donald Trump untuk menurunkan tarif.
Trump menegaskan belum setuju untuk membatalkan tarif atas barang-barang China.
"Tentunya, ini bertentangan dengan sinyal dari Cina dan mengurangi harapan atas kesepakatan perdagangan," ujar Alfiansyah.
Selain IHSG, bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 54,3 poin atau 0,23 persen ke 23.362,5, indeks Hang Seng menguat 191,7 poin atau 0,72 persen ke 26.872,8, dan indeks Straits Times melemah 16,54 poin atau 0,51 persen ke posisi 3.242,12.
ANTARA