TEMPO.CO, Medan - Lebih dari 20 tahun berkecimpung dalam bisnis properti di Medan membuat Adi Ming E, Chairman Samera Propertindo, kaya pengalaman. Setiap membicarakan bisnis yang sangat bergantung dengan iklim ekonomi dunia dan kebijakan pemerintah ini, nama Adi selalu disebut. Kepada Tempo, dia memberikan satu kiat untuk sukses yaitu risiko.
Bagi miliarder berusia sekitar 40-an ini, setiap tantangan besar selalu ada risiko besar, dan potensi keuntungan yang besar pula. Jika setiap tahun dicatat, akan selalu ada alasan untuk pesimis dengan bisnis properti. Mulai dari tahun politik, krisis global, atau pergantian kepala daerah. Kalau dituruti, tidak ada tahun baik untuk bisnis properti.
"Maka bersahabatlah dengan risiko. Dalam bisnis properti, risiko adalah sahabat," kata Adi, Sabtu, 16 November 2019.
Pria ramah ini lalu menceritakan secuil pengalamannya bergumul dengan risiko. Beberapa tahun terakhir, saat para kompetitornya berbondong-bondong membidik pasar menengah ke bawah, Adi tetap fokus di segmen menengah ke atas. Alasannya sederhana. Kalangan menengah ke atas dianggap sudah pasti mampu membeli.
Dia cuma perlu memikirkan desain terbaik dengan harga paling kompetitif ketimbang ikut berspekulasi dengan kabar tumbuhnya kelas ekonomi menengah di Indonesia. "Padahal kelas menengah sangat rentan..." ucapnya.
Isu lesunya pasar properti di tahun politik juga tak membuat ia gentar. Saat customer asal Medan wait and see di momen Pilkada Sumut, Adi menyasar customer asal Aceh. Sudah dipetakannya bahwa banyak masyarakat Aceh yang rutin ke Medan untuk berlibur atau bisnis. Terbukti, 25 persen dari penjualan disumbang warga Aceh.
“Selain Medan, masyarakat Aceh adalah pasar yang patut diperhitungkan," katanya lagi.
Menurutnya, industri properti tidak akan pernah lesu, asalkan tepat sasaran dan konsepnya berbeda. Samera Propertindo fokus mengembangkan properti residensial. Perumahan yang terletak di prima area yang sedang berkembang di Kota Medan laris manis dibeli enduser, bukan investor. Adi menjamin hunian yang dikembangkannya mengutamakan kenyamanan bagi para penghuninya.
“Dengan konsep ini, kami bisa menjual dengan harga tinggi karena penghuni nyaman menempati,” ujar dia.
Adi yakin selalu ada peluang di setiap tantangan. Besar kecilnya risiko yang dihadapi hanya tinggal disesuaikan dengan tekad dan kerja keras. Dia mengaku, sebelum sampai ke puncak kesuksesan saat ini, hidupnya cukup sulit. Untungnya, orangtua punya tekad menyekolahkannya sampai perguruan tinggi. Di bangku kuliah, dia berani ambil risiko menentukan jalan hidupnya.
Teranyar, Samera Propertindo membangun perumahan berkonsep rumah sudut. Setiap rumah terletak di sudut dengan kelebihan lahan di masing-masing unit. Villa Samera namanya, dibangun sebanyak 24 unit dan merupakan rumah ready stock dengan posisi menghadap timur dan barat. Sebelumnya, ada De Casa Villa yang dibangun sebanyak 103 unit. Ini adalah rumah mewah dengan fasilitas club house di dalam kawasan perumahan.
De Casa Villa merupakan salah satu masterpiece proyek yang dikembangkan Samera Propertindo. Lokasinya sangat strategis karena dekat dengan pusat kota, perbelanjaan, ring road, dan kawasan yang sedang berkembang lainnya. Terakhir adalah perumahan Padma Village dan The Suite yang harga perunitnya dibandrol mulai Rp753-an juta sampai Rp1 miliar-an.