TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menilai salah satu masalah krusial dalam pemindahan ibu kota adalah perkara transportasi. Karena itu, soal transportasi masuk dalam pekerjaan rumah (PR) yang nanti harus dibereskan.
Secara spesifik, Anies tidak menjelaskan jenis transportasi apa yang akan masuk dalam daftar prioritas. "Nanti. Kalau dengan rapat ini belum ada yang khusus," kata Anies usai rapat pemindahan ibu kota di Jakarta, 15 November 2019.
Rapat pembahasan pemindahan ibu kota baru ini digelar di Kantor Badan Pembangunan Nasional atau Bappenas dan dihadiri oleh sejumlah pejabat negara. Adapun agenda yang menjadi fokus bahasan lebih banyak membahas tentang persiapan pembentukan Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN).
Dalam rapat pemindahan ibu kota ini terungkap bahwa banyak persoalan yang mesti dituntaskan pemerintah. Salah satunya penentuan daerah otonom, daerah istimewa dan daerah distrik pemerintah.
Namun, Anies Baswedan menyampaikan apresiasi terhadap Presiden RI, Jokowi dan pemerintah pusat yang akan terus melaksanakan rencana pembangunan yang sudah disepakati untuk Jakarta. Untuk PR yang ada di Jakarta akan terus diselesaikannya bersama Pemerintah Pusat. "Akan berjalan beriringan dengan proses pembangunan yang terjadi di Kalimantan Timur."
Anies yang sempat menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Kabinet Indonesia Kerja ini juga mengatakan tidak ada pembahasan khusus yang dilakukan. Mengingat, fokus utama rapat pada pemindahan ibu kota sehingga sangat sedikit relevansinya dengan Jakarta. Dia juga mengatakan Jakarta akan ditempatkan sebagai pusat perekonomian.
MONICHA YUNIARTI SUKU (MAGANG)