TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Riyanto Sofyan mengungkapkan bahwa serikatnya tengah mengembangkan wisata halal pada 10 wilayah. Namun ada lima daerah yang benar-benar menjadi prioritas, yakni Lombok, Nusa Tenggara Barat; Aceh; Sumatera Barat; DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
"Supaya fokus, agar cepat berkembang. Top threenya adalah Lombok, Aceh, Sumatera Barat, dan top fivenya Jakarta dan Jabar," kata Riyanto di JCC, Jakarta, Jumat, 15 November 2019.
Riyanto mengungkapkan, Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim mempunyai potensi yang sangat besar dalam wisata halal. Situasi ini harus dimanfaatkan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata halal.
"Satu-satunya industri yang paling cepat dan efektif untuk bisa meningkatkan ekonomi dan merata, karna sifatnya juga ekspor," ucap dia.
Riyanto menjelaskan, bahwa sektor pariwisata halal Indonesia pangsa pasarnya masih sekitar 20 persen. Karena itu, potensinya masih bisa ditingkatkan lebih besar lagi dengan fasilitas-fasilitas yang ramah muslim. Seperti lebih banyak menyediakan hotel dan restoran bersertifikat halal. "Hal itu lah yang harus ditingkatkan terus , supaya kita bisa meng-grab pasar ini," ungkap dia.
Pariwisata, kata Riyanto juga satu-satu sektor ekonomi yang tidak terdampak dengan perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina. Jadi, diharapkan industri wisata halal harus terus dikembangkan agar Indonesia tidak terus tergantung dengan perdagangan.
"Indonesia masih tergantung dengan trading, kalau wisata tidak tergantung dengan perang dagang, mau gimana aja orang mau tetap traveling," ungkap dia.
Sebelumnya, Bali dan Danau Toba sempat menjadi pembicaraan khalayak karena ada kabar akan dijadikan destinasi wisata halal. Namun Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama segera membantahnya dan memastikan tak akan menyulap kedua tempat tersebut sebagai lokasi wisata halal.
"Pariwisata dibangun atas kearifan masyarakat dan budaya lokal pada tiap destinasinya sehingga menjadi daya tarik yang luar biasa bagi wisatawan," ujar Wishnutama dalam keterangannya, Rabu, 13 November 2019.
Wishnutama mengatakan fokus kementeriannya ke depan adalah mengembangkan destinasi wisata, khususnya Bali dan Toba, sesuai dengan kearifan budaya lokal. Sebab, sejauh ini, latar yang multikultur itulah yang justru menarik turis datang.
EKO WAHYUDI l FRANCISCA CHRISTY ROSANA