TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore, 15 November 2019, ditutup menguat terbawa neraca perdagangan Oktober 2019 yang surplus US$ 161,3 juta.
Rupiah ditutup menguat 11 poin atau 0,08 persen menjadi Rp14.077 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.088 per dolar AS.
"Neraca perdagangan Oktober ekspektasinya defisit, ternyata datanya jauh lebih baik dari ekspektasi," kata analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Jumat.
Sementara itu, dari eksternal, sebagian besar masih bersifat negatif terutama terkait tarik ulur kesepakatan dagang AS dan Cina.
"Sentimen negatif dari eksternal antara lain ketidakjelasan negosiasi dagang AS Tiongkok dan terus melemahnya data-data ekonomi Cina," kata Rully.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp 14.060 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 14.060 per dolar AS hingga Rp 14.077 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp 14.069 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.098 per dolar AS.
ANTARA