TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 15 November 2019, ditutup menguat ditopang surplus neraca perdagangan Oktober 2019 sebesar 161,3 juta dolar AS.
IHSG Jumat sore ditutup menguat 29,4 poin atau 0,48 persen ke posisi 6.128,35. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 10,79 poin atau 1,12 persen menjadi 975,37.
"Upaya pemerintah yang terus berkomitmen untuk menjaga tingkat stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan, sangat diapresiasi oleh para pelaku pasar. Buktinya, neraca perdagangan RI per Oktober 2019 mengalami surplus sebesar 160 juta dolar AS," kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Jumat.
Dari eksternal, meredanya tensi perang dagang AS-Cina merupakan sentimen positif dari global bersamaan dengan penjualan ritel AS yang juga diproyeksikan membaik.
Dibuka menguat, IHSG relatif nyaman berada di zona hijau hampir sepanjang hari hingga penutupan perdagangan saham.
Saat penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli asing bersih atau net foreign buy sebesar Rp 64,74 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 441.913 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,34 miliar lembar saham senilai Rp6,01 triliun. Sebanyak 190 saham naik, 219 saham menurun, dan 136 saham tidak bergerak nilainya.
Selain IHSG, bursa saham regional Asia antara lain indeks Nikkei menguat 161,7 poin atau 0,7 persen ke 23.303,3, indeks Hang Seng menguat 3 poin atau 0,01 persen ke 26.326,67, dan indeks Straits Times menguat 2,34 poin atau 0,07 persen ke posisi 3.234,19.
ANTARA