TEMPO.CO, Jakarta - Beredar kabar yang menyatakan bahwa politikus PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, bakal dilantik sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PT PLN (Persero). Kabar yang tersiar di grup-grup perpesanan instan menyatakan Ahok akan ditabalkan hari ini, Kamis, 14 November 2019.
"Info Hari ini ...Ahok diangkat jadi dirut PLN," begitulah bunyi perpesanan yang tersiar berantai itu pada Kamis siang, 14 November 2019.
Menanggapi kabar ini, Vice President Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah angkat bicara. Ia menyatakan belum ada kabar apa pun soal pelantikan direktur utama anyar yang akan menggantikan bos PLN sebelumnya, yakni Sofyan Basir.
"Maaf kok saya baru tahu," ujar Dwi kepada Tempo melalui pesan pendek. Bahkan, Dwi menanyakan lokasi pelantikan itu. "Pelantikannya di mana, nggih?" tuturnya.
Sebelumnya, pada Rabu kemarin Ahok datang ke kantor BUMN untuk bertemu dengan Menteri Erick Thohir. Ahok dikabarkan kuat bakal menempat posisi strategis di salah satu perusahaan BUMN. Namun, belum ada kepastian di perusahaan pelat merah mana Ahok akan ditempatkan.
Ahok hanya membenarkan pertemuan dengan Erick Thohir untuk mengisi salah satu jabatan di BUMN. "Iya (saya bertemu dengan Erick Thohir). Ada disinggung PTP, Sarinah, dan Krakatau Steel," katanya dalam pesan singkat, Kamis, 14 November 2019.
Koran Tempo edisi hari ini menulis Ahok digadang-gadang menjadi calon kuat Komisaris Utama PT Pertamina Persero. Dua sumber Tempo di lingkup internal Kementerian BUMN membenarkan ihwal rencana itu. Mereka menuturkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi lah yang mengusulkan nama Ahok ke Erick.
"Permintaan itu dari Presiden. Bukan Erick yang mengusulkan ke Istana," tutur sumber. Rencananya, Ahok akan menggantikan Tanri Abeng pada akhir November ini.