TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengatakan Indonesia akan melakukan penandatanganan kerja sama investasi dengan Korea Selatan, termasuk Hyundai, mengenai industri mobil listrik.
Menurut Luhut, penandatanganan perjanjian investasi itu direncanakan akan dilakukan pada akhir November 2019. Tepatnya ketika Presiden Jokowi berkunjung ke Korea Selatan (Korsel).
Baca Juga:
“Jadi nanti, [tanggal] 24 bulan ini [November] berangkat, signing-nya itu kira-kira tanggal 25 atau 26 [November],” kata Luhut dalam keterangan resmi, Rabu 13 November 2019.
Luhut menjelaskan, dalam penandatanganan investasi tersebut, dirinya akan mendampingi Presiden Jokowi yang akan mengunjungi Korsel untuk bertemu dengan bos Hyundai.
“Hyundai mau investasi kira-kira US$ 1 miliar di industri mobil listrik, di dekat Karawang sana. Tanahnya sekitar 600 hektare (ha),” ujar Luhut.
Luhut berharap Hyundai dapat segera merealisasikan investasinya di Indonesia untuk pengembangan kendaraan listrik. Dia jua berharap Hyundai menggunakan bahan baku dari Indonesia.
“Mereka sudah saya minta pakai bahan dari Morowali. Kemudian ban mobil, pesawat terbang, karet dari kita. Sekarang Dunlop, sudah. Jadi nanti semua mobil listrik yang diproduksi di Indonesia pakai karet ban dari karet kita," kata Luhut.
Luhut menerangkan, pada Juli 2019, petinggi Hyundai pernah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana untuk membahas peluang berinvestasi di Indonesia. Hyundai melihat Indonesia memiliki posisi strategis untuk menggarap pasar otomotif di kawasan Asean.
BISNIS