Tempo.Co, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah dijadwalkan untuk menandatangani perjanjian kerja sama investasi dengan Hyundai di Korea Selatan pada 25 November 2019..
"Mereka akan meneken perjanjian bahwa mau masuk (invetasi ke Indonesia), jadi Presiden Jokowi berangkat tanggal 24 November 2019 dan ditandatangani pada 25 November," ujar Luhut di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 13 November 2019. Dengan demikian, perusahaan asal negeri ginseng itu dipastikan masuk ke Tanah Air dalam waktu dekat.
Kata Luhut, Hyundai sudah berkomitmen untuk menanamkan investasinya sebesar US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun pada industri mobil listrik. Nantinya, pabrik mobil bertenaga setrum akan berlokasi di sekitar Karawang, Bekasi, dan Purwakarta. "Ada lahan 600 hektare di sana."
Ia mengatakan di masa mendatang industri mobil listrik itu bisa menyerap banyak produk komoditas dalam negeri untuk diolah menjadi perangkat. Luhut mengatakan telah meminta Hyundai untuk menggunakan bahan baku carbon steel produksi kawasan industri di Morowali.
Selain itu, industri mobil listrik juga diharapkan bisa menyerap produksi karet Tanah Air. Ia memang kerap mendorong pelbagai industri, misalnya pesawat hingga mobil, agar menggunakan karet untuk ban dari produksi lokal. "Jadi nanti semua mobil listrik yang diproduksi di Indonesia bakal pakai ban dari karet kita," ujar Luhut.
Belum lagi, kata Luhut, kalau nanti pabrik baterai juga ikut berdiri di Tanah Air. "Ibu Siti (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan limbah nickel ore bisa diproses," ujar dia. Ia mengatakan akan ada investasi masuk sebesar US$ 1,8 miliar untuk itu. "Lebih hebat lagi kalau sudah ada teknologi recycle, maka pengambilan nikel kita ke depan juga bisa berkurang."