TEMPO.CO, Sentul - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kementerian dan lembaga agar memulai kegiatan lelang pengadaan barang dan jasa di awal tahun. "Bekerja dimulai Januari itu penting sekali sehingga kita mempunyai rentang waktu yang panjang dalam menyiapkan setiap program karena itu juga berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi," katanya, Rabu, 13 November 2019.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) di Sentul International Convention Center, Bogor. Ia menyesalkan mengapa lelang tidak dimulai Januari dan harus menunggu sampai September.
Sebab, jika lelang dilakukan pada September ataupun setelah itu akan menghasilkan produk dengan kualitas jelek apalagi terkait pekerjaan konstruksi. Jokowi lantas mencontohkan, pada bulan November 2019 ini masih ada lelang pekerjaan konstruksi melalui e-tender dengan nilai Rp 31 triliun dan pekerjaan baru dimulai bulan Desember.
"Ini mau jadi barang apa nanti. Kayak gini kok diterus-teruskan. Kalau ada jembatan ambruk, SD ambruk, nggak kaget saya. Pas basah, waktu tinggal 3 bulan dikerjakan. Kenapa tidak dari Januari, September selesai," katanya.
Jokowi pun mengingatkan perlunya pola pikir dalam pelayanan kepada masyarakat termasuk penyediaan infrastruktur dan fasilitas lainnya termasuk bangunan sekolah. Karena dengan masih adanya kejadian bangunan dan infrastruktur yang rusak, artinya lelang pengadaan barang dan jasa pemerintah selama bertahun-tahun tidak mengalami kemajuan berarti.
"Bertahun-tahun sejak saya masuk ke pemerintahan 15 tahun yang lalu sampai sekarang belum berubah dalam pengadaan barang dan jasa ini," kata Jokowi.
Di pemerintah pusat, kata Jokowi, DIPA 2020 akan diserahkan pada Kamis besok, 14 November 2019, dan saat itu juga ia perintahkan pekerjaan besar segera dilelang. "Kementerian PU dan Kementerian Perhubungan pasti langsung lelang karena pekerjaannya besar sekali," ucapnya.
ANTARA