TEMPO.CO, Palembang - Sekitar 400 praktisi facility management dari berbagai sektor termasuk dari sektor industri hulu Migas mengikuti kegiatan ‘Facility Management Forum (FM Forum) 2019’. Kegiatan ini diselenggarakan di hotel Santika Premiere Bandara, Palembang Sumatera Selatan, Rabu, 13 November 2019. Menurut Kepala Satuan Kerja Khusus atau SKK Migas, Dwi Soetjipto, industri hulu Migas juga perlu melakukan inovasi dalam cara mengeksplorasi hingga cara produksi.
Tanpa hal itu katanya maka industri Migas di tanah air akan tertinggal dengan industri serupa di masa mendatang. “Kita akan bangun kegiatan yang lebih digitalisasi baik pada proses lifting, produksi maupun proses perizinan dan eksplorasi,” kata dia.
Menurut Dwi Soetjipto, penggunaan teknologi menjadi sebuah keharusan di kala kerumitan area operasi dan eksplorasi juga semakin menantang. Industri hulu migas membutuhkan transformasi tidak hanya di kegiatan inti hulu migas, tetapi juga di kegiatan penunjangnya juga, seperti facility management.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini menghadirkan 30 pembicara terbaik antara lain Mariscka Prudencer, Travel Blogger, James Gwee, motivator, Riza Ghifari (Kepala Bidang Teknologi Kelistrikan B2TKE-BPPT), Ricky Elson (Electric Car Developer), Fitra Eri (Jurnalis Otomotif), Steven Ee, Author & Trainer, Rifkiandi Darajatun, Head of Project Management Office Division MRT dan lain-lain.
Sekretaris SKK Migas Murdo Gantoro mengatakan, FM Forum 2019 di Palembang merupakan yang ke empat kalinya tahun ini. Ajang ini menjadi tempat berkumpulnya para manager dan eksekutif dari berbagai perusahaan serta wadah berdiskusi para praktisi GA dan FM dalam bekerjasama dan menambah pengetahuan.
FM Forum 2019 merupakan konferensi tahunan yang menjadi sarana bagi praktisi GA dan juga FM perusahaan untuk saling bertukar ide dan bersinergi dalam mempelajari praktik-praktik terbaik serta mengembangkan solusi inovatif dalam mengikuti perkembangan dan tantangan FM saat ini.