TEMPO.CO, Cirebon - Head of Project Management Office Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) Djauhari Sitorus mengatakan saat ini baru 34 persen transaksi yang menggunakan pembayaran nontunai. Dia berharap gerakan nontunai terus tumbuh dengan gencarnya sosialisasi kepada masyarakat.
Untuk itu, DKNI terus gencar melakukan sosialisasi keuangan inklusif kepada masyarakat. Menurut dia, salah satu cara meningkatkan transaksi nontunai yaitu dengan mengedukasi masyarakat menggunakan layanan fintech dalam sehari-hari.
Dia menuturkan warung kecil, toko kelontong, pedagang keliling bisa menggunakan transaksi nontunai. "Memang belum terlalu besar presentasinya, kami harapkan ke depan akan semakin besar lagi presentasenya. Dan salah satu caranya adalah bagaimana toko kecil, warung kelontong, tukang bakso bisa menggunakan transaksi nontunai," ujarnya.
Kata Djauhari, banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh masyarakat yang menggunakan transaksi nontunai seperti lebih cepat, aman dan juga murah.
Apalagi saat ini banyak finansial teknologi atau 'fintech' yang menyediakan jasa pembayaran atau uang digital dan ini hanya membutuhkan telepon pintar saja.
"Manfaat dari transaksi nontunai itu lebih cepat, lebih aman dan juga murah, masyarakat hanya membutuhkan ponsel pintar saja serta pemindai," katanya.