TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dan Bank Dunia meluncurkan proyek percontohan percepatan keuangan inklusif di Desa Pegagan Kidul, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Proyek ini bertujuan untuk mendorong masyarakat memanfaatkan produk dan layanan keuangan sesuai dengan kebutuhan.
"Proyek percontohan ini sebagai upaya pemerintah mendorong lebih banyak penduduk memiliki dan menggunakan produk dan layanan dari lembaga jasa keuangan formal," kata Head of Project Management Office Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) Djauhari Sitorus di Cirebon, Selasa 12 November 2019.
Djauhari mengatakan proyek percontohan ini didukung oleh Bank Dunia, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Swiss melalui State Secretariat for Economic Affairs (SECO).
Menurutnya, ada beberapa mitra industri keuangan yang turut berperan dalam proyek ini, meliputi lembaga kasa keungan perbankan maupun non bank serta penerbit uang elektronik LinkAja dan Dana.
"Mereka berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi dan penciptaan ekosistem non tunai di desa," ujarnya.
Proyek percontohan ini, kata Djauhari, akan menyasar seluruh warga desa di mana keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) purna akan mendapat perhatian lebih.
Melalui proyek ini, kelompok PMI dan warga desa akan dikenalkan dengan berbagai produk dan layanan keuangan formal yang sesuai dengan kebutuhan mereka. "Seperti tabungan, tabungan emas, asuransi kesehatan, dana pensiun, pinjaman mikro dan uang elektronik."