TEMPO.CO, Jakarta - Global Bond senilai US$1,5 miliar yang diterbitkan PT PLN (Persero) rencananya digunakan untuk mendanai sejumlah proyek investasi infrasruktur ketenagalistrikan, terutama proyek transmisi.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan saat ini ada sebanyak 23.164,6 MW pembangkit yang sedang melakukan konstruksi. Artinya dalam waktu dekat pembangkit tersebut akan beroperasi komersial (commercial operation date/COD).
“Target untuk 2020 kita fokus transmisi karena pembangkit sudah tinggal melanjutkan, transmisi fokus, karena pembangkit sudah jadi,” katanya, Selasa 12 November 2019.
Menurutnya, sebagai persiapan pembangkit yang akan COD tersebut, PLN perlu segera melakukan pengadaan transmisi. Nantinya, global bond tersebut akan digunakan untuk melakukan pengadaan transmisi.
Selain itu, dana tersebut nantinya akan menjadi pelengkap dari dana internal dan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang tersedia pada 2019 sehingga dapat mendukung usaha pencapaian target pemerintah untuk rasio elektrifikasi menuju 100 persen pada 2020 serta pembangunan kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
Global Bond tersebut ditentukan harganya pada 30 Oktober 2019 dalam 3 tranche yaitu US$500 juta dengan tenor 10 tahun 3 bulan, US$500 juta dengan tenor 30 tahun 3 bulan, dan €500 juta dengan tenor 12 tahun, serta tingkat bunga (coupon) masing-masing 3.375 persen, 4,375 persen, dan 1,875 persen.