TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menggelar pertemuan dengan Gubernur Maluku Murad Ismail beserta sejumlah bupati dan wali kota. Pertemuan ini membahas persoalan transportasi yang terjadi di wilayah kerja masing-masing. Budi mengatakan rapat tersebut adalah tindaklanjut pertemuannya kala bertandang ke Ambon bersama Presiden Joko Widodo.
Menurut Budi, para kepala daerah banyak memberi pendapat soal konektivitas, yaitu kapal dan pesawat. Di samping, mereka juga membahas soal program Tol Laut. "Terkait angkutan laut yaitu berkaitan subisidi perintis dan tol laut," ujar dia di Kantor Kementerian Perhubungan, Selasa, 12 November 2019.
Budi mengusulkan agar dalam waktu dekat pemerintah daerah memiliki perwakilan di Surabaya. Sehingga pemesanan dari toko-toko di masing-masing daerah bisa langsung dilakukan di Surabaya.
"Mereka punya masalah hubungan handphone yang tidak baik, sehingga ketika dihubungi yang di Surabaya sudah habis. Jadi kami minta gubernur punya perwakilan di sana," ujar Budi.
Nantinya semua kabupaten dan kota bisa mendaftarkan kebutuhannya dan akan diprioritaskan. "Berkaitan tol laut kami pastikan Januari tak ada lagi kekosongan," ujar Budi.
Di samping itu, Budi mengatakan para kepala daerah juga mengeluhkan soal kapal. Untuk itu, ia mengatakan akan mengoptimasi kapal yang berada di sana. Nantinya, total akan ada 6 kapal yang beroperasi di sana, dengan komposisi 4 kapal lama dan 2 yang baru.
Kapal-kapal itu, ujar Budi, akan dioperasikan oleh Badan Usaha Milik Daerah. "Kapalnya nanti berkapasitas 500-1000 orang, dengan jenis Kapal Roro tp keliling," kata dia.
Terakhir, Budi mengatakan sang gubernur juga meminta adanya pembangunan bandar udara di Seram Barat dan Seram Timur. Atas masukan itu, ia mengatakan timnya akan melihat kembali potensi di sana. Bila wilayah yang dimaksud memang potensial untuk dibangun bandara, maka perencanaan segera dirampungkan.
Selain pembangunan di dua wilayah tersebut, Budi juga mengatakan adanya permintaan perpanjangan landasan pacu di Pulau Banda Neira. "Itu kami upayakan, kami akan melakukan evaluasi untuk memberikan perpanjangan sehingga pesawat ATR bisa mendarat di sana."