TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan konstruksi proyek lintas rel terpadu atau light rail transit (LRT) tahap kedua yang menghubungkan Cibubur dan Bogor dengan panjang 25 kilometer diperkirakan memakan waktu hingga 3 tahun.
Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Budi Harto mengatakan bahwa saat ini proyek LRT tahap II tersebut masih dalam proses desain secara keseluruhan.
"Tahap II ini dalam proses desain, tinggal nanti tunggu pemerintah kapan mau groundbreaking, kami siap. Kira-kira 3 tahun selesai," ujarnya, Senin, 11 November 2019.
Budi juga menyampaikan bahwa investasi yang dibutuhkan untuk proyek LRT Tahap II tersebut mencapai Rp 12 triliun.
Bersamaan dengan persiapan proyek LRT tahap II yakni Lintas Cibubur - Bogor, Adhi Karya terus menggenjot progres pembebasan lahan proyek tahap I yakni di depo Bekasi.
Budi menyampaikan bahwa proses pembebasan lahan untuk depo LRT di Bekasi hampir rampung. Menurutnya, pada umumnya para pemilik lahan telah menyetujui, tetapi ada sebagian lahan yang masih dalam proses konsinyasi.
"Yang konsinyasi itu dana dititipkan ke pengadilan, kemudian tanah dibebaskan, pengadilan akan memutuskan berapa nilai yang harus diganti. Targetnya akhir bulan ini selesai semua," katanya.
Hingga awal November 2019, progres pelaksanaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek tahap I telah mencapai 67,30 persen dengan perincian Lintas Cawang - Cibubur 86,20 persen, Lintas Cawang—Kuningan—Dukuh Atas 58,30 persen, dan Lintas Cawang—Bekasi Timur 60,50 persen. Pembangunan ketiga lintas diprediksi selesai pada 2020 dan beroperasi 2021.