Secara terpisah, Pelaksana Tugas Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Iswan Elmi mengatakan lembaganya siap melakukan audit atas kerja sama yang dilakukan oleh anak perusahaan Garuda Indonesia, Citilink, dengan maskapai Sriwijaya Air. Namun, audit khusus tersebut baru akan dilakukan jika sudah ada permintaan dari kedua belah pihak.
“Ya namanya pelayan masyarakat harus siap,” kata Elmi saat ditemui dalam acara reuni akbar alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) di Kampus STAN, Bintaro, Tangerang Selatan, Ahad, 10 November 2019.
Menurut Elmi, sampai saat ini belum ada pengajuan yang diajukan oleh kedua belah pihak. Tanpa adanya pengajuan atau persetujuan dilakukan audit tersebut, BPKP juga tidak akan bisa memulai audit. “Dua-duanya harus mengajukan, kecuali tindak pidana korupsi, enggak perlu persetujuan,” kata dia.
Sebelumnya, kisruh kerja sama manajemen antara Garuda dan Sriwijaya dikabarkan kembali pecah pada Kamis pekan lalu. Direktur Perawatan dan Servis Garuda Indonesia Iwan Joeniarto mengatakan kondisi tersebut terjadi karena kondisi dan hal tertentu yang membuat kedua pihak tidak mencapai kesepakatan.
Garuda Indonesia Group menegaskan bahwa Sriwijaya Air Group sudah bukan menjadi bagian dalam kerja sama operasi yang dijalin antara Citilink Indonesia dan Sriwijaya Air.
BISNIS | FAJAR PEBRIANTO