TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawasan Obat dan Makanan atau BPOM turut merayakan kampanye Hari Pangan Sedunia melalui dialog langsung dengan masyarakat yang mengusung tema Makan Sehat Ala Generasi Cerdas, di Mitra Terrace, Karet, Jakarta Selatan, Sabtu, 9 November 2019.
Sesuai tema Healthy Diets for a #zerohunger World" yang diusung di dunia, Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan, tahun ini BPOM juga dituntut untuk mampu mempromosikan aksi melawan kelaparan di seluruh dunia. Kemudian, memastikan keamanan pangan serta pola hidup dengan pangan yang bergizi dan sehat untuk seluruh penduduk di dunia.
Saat ini, kata Penny, anak-anak serta generasi milenial, khususnya di daerah perkotaan dengan mudah mengakses pangan siap saji, baik yang tersedia di pinggir jalan maupun secara online. Namun tingkat kesadaran generasi muda untuk mengonsumsi pangan yang aman, bermutu, dan bergizi masih kurang.
Karena itulah, kata Penny, BPOM menjalankan misi untuk mengedukasi generasi milenial dan pelaku usaha pangan khususnya Pedagang Kaki Lima (PKL). "Untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang diet sehat yang terkait dengan makanan jalanan,” ujarnya di melalui keterangan tertulis, Ahad 10 November 2019.
Penny mengatakan faktor utama penyebab penyakit dan kematian di seluruh dunia bermula dari kebiasaan pola pangan yang tidak sehat dan gaya hidup yang kurang aktif. Menurut data resmi Food and Agriculture Organization (FAO), kebiasaan ini telah menjadi faktor pembunuh dan disabilitas nomor satu di dunia.
“Diperkirakan lebih dari 670 juta orang dewasa dan 120 juta anak (5–19 tahun) perempuan dan laki-laki di dunia mengalami obesitas," kata Penny.
Selain itu, fenomena kekurangan gizi dan kelebihan gizi serta obesitas sering terjadi bersamaan baik di negara maju maupun negara berkembang. "Lebih dari 40 juta anak balita kelebihan berat badan, sementara lebih dari 820 juta orang menderita kelaparan," ujar Kepala BPOM.