Jika karet lateks tidak diolah, tuturnya, maka ada potensi kehilangan yang besar karena ada selisih harga antara karet yang sudah diolah dan belum diolah di pasar. Harga karet mentah yang diolah saat ini mencapai US$ 1,4/kilogram-US$1,6/kilogram.
Harga sebesar itu dinilai masih kompetitif bagi karet mentah PTPN XII. Tingkat daya saing PTPN XII didukung oleh penerapan efisiensi melalui upah premi progesif. Dengan demikian, produksi karet bisa dipacu, tapi upah buruh yang diterima pun tetap tinggi dan bahkan diklaim melebihi Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
Keunggulan kompetitif lainnya adalah ukuran karet mentah produksi perseroan fleksibel, di mana ada ukuran big bale dan small bale. Perseroan menyediakan ukuran big bale dengan berat 133 kilogram/lembar dan dua ukuran small bale, yakni 33 kilogram/lembar dan 35 kilogram/lembar.
Sementara itu, produsen karet mentah lainnya biasanya hanya menawarkan big bale.
Anis menerangkan jika masih memungkinkan, pabrik pengolahan karet di Pancursari dan Ngrangkah Pawon akan turut menyerap karet rakyat. Dengan syarat, kapasitas produksi masih tersedia dan mutu getah karet sadapan rakyat cukup bagus.
Secara keseluruhan, total luas tanaman karet di 17 kebun PTPN XII mencapai 15.579,97 hektare. Hampir 85 persen produk karet dari perkebunan tersebut untuk memenuhi kebutuhan ekspor, utamanya untuk pasar Amerika Serikat, China, India, dan Inggris.
Karet dari PTPN XII banyak diserap di pasar ekspor karena mutunya yang prima, yakni penampakan normal dan bebas kontaminasi.