TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia menerapkan elektronifikasi kotak amal melalui QR Code kepada seribu rumah ibadah di Jawa Timur. Penerapan QR Code pada kotak amal ini mencetak rekor MURI dalam acara Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Indonesia 2019 di Surabaya, hari ini.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah mengatakan kini masyarakat lebih mudah beramal dengan memanfaatkan teknologi QR Code. Penerapan tekonologi ini juga dapat mendorong ekonomi syariah di Indonesia.
“Ini sebenarnya adalah lanjutan dari perencanaan jangka panjang kita memang sudah lama sekali ingin menggerakkan elektronifikasi rumah ibadah karena itu memudahkan cash management,” kata dia di Surabaya, Sabtu 9 November 2019
Difi menyebutkan rumah ibadah tersebut terdiri dari 920 masjid, 74 gereja, empat pura, satu vihara, dan satu klenteng. Namun ia mengatakan semua rumah ibadah bisa mengikuti langkah ini hanya dengan datang ke BI atau perbankan.
“Ini akan kita perluas sehingga nanti ke depan kita bisa memperluas basis dari orang yang mau beramal,” ujarnya.
Pemanfaatan QR Code ini, kata dia, dapat meningkatkan transparansi manajemen dan akuntabilitas pengelolaan pendapatan serta pengeluaran bagi para pengelola rumah ibadah. Pasalnya, dana kotak amal langsung masuk ke rekening tempat ibadah.
“Ke depan kita harapkan manajemen pengelolaannya lebih efisien jadi ada terima uang berapa bisa disalurkan berapa,” katanya.
Difi berharap gerakan yang dimulai dari Jawa Timur ini diikuti oleh seluruh wilayah di Indonesia sehingga kegiatan beramal di rumah ibadah bisa lebih mudah, efisien, dan cepat.
“Harapan saya nantinya juga ada publikasi rumah ibadah seperti brosur yang serta dicantumkan QR Code sehingga orang kalau mau menyumbang tidak perlu datang karena bisa dilakukan di mana pun,” ujarnya.