TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam dialognya dengan pelaku usaha perikanan tangkap meminta kalangan pengusaha untuk ikut menghalau operasi kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia.
"Kita bersama-sama harus komitmen menjaga. Bapak itu kan menjaga bukan hanya mata pencaharian, bapak menjaga negara kita dari wilayah terdepan," kata Edhy di kantornya, Jakarta, Jumat, 8 November 2019.
Kalau ada temuan kapal-kapal asing, Edhy minta para pelaku usaha melaporkan ke KKP. "Jadi di laut Bapak bantu jadi mata telinganya kita. Tapi ingat, kalau sampai ada yang sogok menyogok, berbuat curang, saya akan cabut izinnya. Kalau VMS sampai dimatikan, saya bekukan izinnya."
Dia juga merespons keluhan para pelaku usaha soal harga ikan. Menurut dia, harga ikan sebenarnya stabil. Sementara kalau biaya produksi yang mahal harus dicarikan jalan keluar.
Edhy khawatir, jika nanti alih muat dari kapal penangkap ikan ke kapal angkut diperbolehkan kembali, pelaku usaha tidak melaporkan hasil tangkapannya dengan benar. Bila hal itu terjadi, transaksi jual beli ilegal di tengah laut bisa kembali marak.
Hal itu merespons pertanyaan Didik, salah satu perwakilan pelaku usaha perikanan tangkap. Ia sebelumnya menanyakan ongkos penangkapan jadi mahal karena kebutuhan angkut dari tempat penangkapan ke darat.
Terlebih kontainer yang tersedia di Jawa Tengah dinilainya masih sedikit. "Jadi kalau bisa kita perlu kapal penangkapan ikan yang sedikit lebih besar dari 150 GT dan kapal angkut yang lebih besar daripada 200 GT," kata Didik.
Edhy juga meminta para pelaku usaha melaporkan persoalan perizinan kapal dan penangkapan ikan. Ia berjanji akan membantu mempermudah dan menyederhanakan proses perizinan yang ada. "Kita sedang menyederhanakan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan. Yang penting tidak melanggar aturan."
Sebelumnya Edhy berjanji akan meneruskan program kerja Mantan Menteri Susi Pudjiastuti. Salah satunya kegiatan penenggelaman kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia secara ilegal.
Bagi Edhy, penenggelaman kapal asing bukanlah hal buruk, maka sepatutnya diteruskan. Ia juga akan mendahulukan kesejahteraan nelayan lokal dibanding nelayan asing. "Penenggelaman kapal, kenapa takut? Tenggelamkan juga tidak serta merta, kan? Ada alasannya," ucap Edhy di Mina Bahari III, Kantor Kelautan dan Perikanan, Rabu 23 Oktober 2019.