TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bercerita penunjukkan dirinya sebagai menteri oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut dia, Jokowi menunjuknya karena tidak ada pilihan lain.
"Saya baru 16 hari jadi menteri KKP, itu pun kayaknya enggak sengaja. Mungkin Pak Jokowi gak punya calon lain. Tapi, saya merasa bangga sebagai yang ditunjuk. Waktu itu, sebenarnya saya hanya mengantar Pak Prabowo (Prabowo Subianto) ke istana," kata Edhy di kantornya Jakarta, Jumat, 8 November 2019.
Singkat cerita, dia hadir ke istana. Dia disuruh mengisi formulir tiga materi seperti Prabowo. Saat itu dia agak kaget karena dia juga dipanggil juga masuk ke istana.
Dalam benaknya kala itu, dia akan dijadikan menteri pertanian. Karena yang beredar selama ini Edhy dipanggil teman-temennya sebagai menteri pertanian.
"Waduh, sudah dua bulan saya dipanggil (calon) menteri pertanian. Tapi, saya tahu diri. Waktu kampanyenya saja nggak dukung, kok malah minta apa-apa, kan gitu. Akhirnya dipanggil, dan saya terhormat sekali," kata Edhy.
Menurut dia, ditunjuk sebagai menteri Kelautan dan Perikanan di luar dalam bayangannya.
Setelah ditunjuk Jokowi, Edhy diberikan dua tugas. Pertama memperbaiki hubungan dengan nelayan.
"Jadi, tidak ada lagi istilah Jokowi yes dan no. Pokoknya harus ada komunikasi dua arah, harus ada pemerintah yang hadir di situ," ujar Edhy
Tugas Kedua, kata dia, untuk meningkatkan perikanan budidaya, karena merupakan letak devisa. "Ini 16 hari kerja, dan saya menyadari ini tugas yang tidak mudah," kata dia.