TEMPO.CO, Jakarta - Batik Air resmi menggandeng Dream Tour untuk melayani paket penerbangan umrah dari Indonesia ke Arab Saudi, baik Jeddah maupun Madinah. Penerbangan akan mulai diselenggarakan pada 10 Desember 2019.
Presiden Dream Tour, Muhammad Umar Bakadam mengatakan pada tahap awal penerbangan umrah menggunakan Batik Air hanya akan dilakukan 3 kali dalam sepekan. Jumlah itu akan terus bertambah seiring waktu. "Januari targetnya enam flight per pekan, Maret delapan flight," ujar dia di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Jumat, 8 November 2019.
Pada Oktober 2020, ditargetkan penerbangan bisa mencapai 21 kali dalam sepekan dengan adanya tambahan armada pesawat anyar. Untuk memperluas cakupan, ia mengatakan penerbangan dapat dilakukan dari kota-kota besar dengan bandar udara yang landasannya mendukung pesawat Airbus A330.
Ia mengatakan, meskipun baru diluncurkan, layanan itu sudah ludes diborong calon jemaah umrah. "Permintaan tinggi, sampai Februari penerbangan sudah full," kata Umar. Dalam sekali penerbangan, pesawat dapat menampung 374 penumpang ekonomi dan 18 penumpang bisnis.
Secara umum, Umar mengatakan pangsa pasar umrah di Tanah Air memang cukup besar. Dalam satu musim atau sekitar 7 bulan saja, ia mengatakan peserta umrah dari Indonesia bisa mencapai 1 juta orang. Dengan kerja sama baru itu, diharapkan jumlah peserta umrah akan semakin naik. "Targetnya bisa tambahkan menjadi sekitar 1,2 juta peserta atau tumbuh 20 persen," kata Umar.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan Batik Air memang tengah memperkenalkan layanan baru yaitu penerbangan dari Indonesia ke Timur Tengah. Layanan itu akan menjadi penerbangan premium yang melengkapi Lion Air sudah duluan berkecimpung di segmen ekonomi.
"Kami melihat ada peluang dari segi penerbangan ini. Pendapatan semakin baik dan keinginan beribadah semakin besar, itu akan kami layani bersama," tutur Edward.