TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko mengatakan Neraca Pembayaran Indonesia atau NPI pada triwulan III 2019 menunjukkan ketahanan eksternal ekonomi Indonesia yang tetap terjaga, di tengah kondisi ekonomi global yang melambat. Menurut dia, NPI pada triwulan III 2019 menunjukkan perbaikan dengan mencatat defisit US$ 46 juta, lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada triwulan sebelumnya sebesar US$ 2,0 miliar.
"Kondisi tersebut ditopang oleh defisit neraca transaksi berjalan yang membaik serta surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat," kata Onny dalam keterangan tertulis, Jumat, 8 November 2019.
Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September 2019 mencapai US$ 124,3 miliar, meningkat dari US$ 123,8 miliar pada akhir Juni 2019. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 6,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sebesar tiga bulan impor.
"Ke depan, kinerja NPI diprakirakan tetap baik sehingga dapat terus menopang ketahanan sektor eksternal," kata dia.
Prospek NPI tersebut didukung defisit transaksi berjalan 2019 dan 2020 yang diprakirakan tetap terkendali dalam kisaran 2,5 persen–3,0 persen PDB. Serta, kata dia, juga didukung oleh aliran masuk modal asing yang tetap besar.
"Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk berupaya mendorong peningkatan Penanaman Modal Asing (PMA)," kata dia.
Onny juga mengatakan defisit neraca transaksi berjalan membaik pada triwulan III 2019. Hal itu kata dia, didukung oleh menurunnya defisit neraca perdagangan migas di tengah surplus neraca perdagangan nonmigas yang stabil.
"Defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan III 2019 tercatat sebesar US$ 7,7 miliar (2,7 persen dari PDB), lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada triwulan sebelumnya yang mencapai US$ 8,2 miliar (2,9 persen dari PDB)," kata Onny.
HENDARTYO HANGGI