Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Data pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan perlambatan, yaitu 5,02 persen dari sebelumnya 5,05 persen. Meski begitu, ekonom dari Bank Permata, Josua Pardede menuturkan, pada triwulan III, setidaknya terdapat dua sektor yang konsisten tumbuh.
"Ada dua sektor yang konsisten bertumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu sektor informasi dan komunikasi, serta transportasi dan pergudangan," tutur Josua kepada Tempo, Kamis, 7 November 2019.
Josua mencatat, kedua sektor tersebut tetap tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan sektor lain. Dua sektor itu juga secara konsisten berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menuturkan, sektor informasi dan komunikasi bertumbuh sebesar 9,1 persen secara tahunan (year on year) dan berkontribusi 0,47 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III.
Sementara itu, ujar Josua, sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh 6,6 persen secara tahunan (year on year) berkontribusi pada 0,27 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Dengan kedua kontribusi dan pertumbuhan tersebut, tentunya kedua sektor tersebut akan mampu cenderung dapat bertahan di tengah perlambatan ekonomi yang Indonesia," ujar dia.
Direktur Riset Centre of Economic Reform (Core) Piter Abdullah Redjalam memperkirakan sektor transportasi dan pergudangan akan ikut terkerek dengan massifnya era digital ini. "Hal ini searah dengan tumbuh pesatnya bisnis digital khususnya e-commerce, jasa transportasi online atau ride hailing, dan agen perjalanan online," ujar Piter.
Direktur Utama Investa Saran Mandiri Hans Kwee menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebetulnya cukup baik di tengah pelemahan ekonomi global. Senada dengan Josua, Hans melihat pengembangan digital yang massif di dalam negeri juga akan turut mendorong kinerja emiten penyedia jasa telekomunikasi.
Ke depan, Hans menilai tren pertumbuhan ekonomi di sektor telekomunikasi masih akan cukup baik didukung oleh konversi pendapatan. Yakni, pendapatan data yang semula masih konvesional sebatas telepon dan pesan teks. “Era digital meningkat, pemakaian data juga akan meningkat,” ujar Hans.
LARISSA HUDA
Iklan