TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta supaya perbankan segera menurunkan tingkat suku bunga kredit, sejalan dengan terus menurunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Suku bunga kredit perlu diturunkan karena di negara lain juga telah turun.
Merespons hal itu, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso mengatakan bahwa tingkat suku bunga kredit harus mengikuti kondisi pasar termasuk perdagangan. Karena itu, jika pasar tengah menurun pasti bank akan mengikuti kondisi tersebut.
Kendati demikian, Sunarso juga mengatakan bahwa ada mekanisme lain di luar pasar yakni berdasarkan regulasi sehingga bunga kredit tak bisa berubah. "Contohnya Kredit Usaha Rakyat yang mana kami bisa berikan suku bunga 7 persen seperti sekarang ini," kata Sunarso di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Rabu 6 November 2019.
Karena itu, Sunarso yakin bahwa suku bunga kredit pasti akan turun mengikuti pasar. Kendati demikian, penurunan itu tetap membutuhkan waktu (time gap) terkait penurunan suku bunga acuan kepada suku bunga kredit.
Sebab, biasanya bank masih memiliki liabilitas (utang) jatuh tempo dalam beberapa bulan ke depan. Misalnya dari dana-dana nasabah perbankan yang disimpan lewat deposito dengan tenor minimal 1 bulan sampai dengan 6 bulan.
Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI Ario Bimo mengatakan suku bunga kredit perbankan pasti akan bisa turun. Meski begitu, perbankan harus terlebih dahulu menurunkan angka biaya dana.
"Pak Jokowi kan baru ngomong, masa langsung bisa kejawab, ya enggak bisa. Intinya biaya dananya turun dulu. Sebab, kalau semakin kecil bisa dimarahi investor," kata Bimo.
Terkait permintaan Presiden Jokowi, lanjut Bimo, BNI pasti akan memantau perkembangan pasar, sambil terus melihat kondisi biaya dana. Jika nanti, kondisi pasar harus menyesuaikan, dan biaya dana perbankan bisa mengikuti tentu BNI akan berani menurunkan tingkat suku bunga.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Panji Irawan mengatakan juga masih akan memantau kondisi persaingan di pasar. Selain itu, Mandiri terus melihat angka biaya dana sebagai salah satu pertimbangan penurunan suku bunga.
Panji menjelaskan saat ini suku bunga sejumlah layanan pembiayaan Bank Mandiri telah menurun. Mulai dari suku bunga untuk kredit korporasi hingga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) juga menurun. Sejalan dengan penurunan tersebut harapannya biaya dana juga terkerek ikut turun, sehingga suku bunga kredit ikut menurun.
DIAS PRASONGKO