TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai Sriwijaya Air masih menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Otoritas Bandara Wilayah IV di Bandara Ngurah Rai Bali terkait dengan bus penumpang yang terbakar pada Senin, 4 November 2019.
“Kami masih menunggu hasil (penyelidikan) dari Otoritas,” kata General Manajer Sriwijaya Group area Bali dan Nusa Tenggara, Hermawan, Senin, 4 November 2019.
Pihaknya juga membantah jika bus parkir setelah mengantar penumpang itu terbakar. Hermawan mengatakan tidak ada percikan api. “Cuman asap saja, seperti radiator kering. Tapi kami tunggu hasil pastinya,” ujarnya.
Ia menyebukan, kejadian tersebut tidak sampai mengganggu operasional bandara. “Baru pertama ini kami alami,” katanya.
Sebelumnya, keterangan yang Tempo peroleh dari Otoritas Bandara Wilayah IV di Bandara Ngurah Rai Bali menyebutkan, kejadian itu berawal sekitar pukul 08:45 WITA. Bus milik Sriwijaya Air bermasalah pada bagian mesin yang menimbulkan percikan api pada bagian bawah.
Bus berada di depan kantor Apron Movement Control atau AMC dan baru selesai menurunkan penumpang di terminal domestik.
Api segera dipadamkan dengan firex oleh supir bus dan melaporkan ke petugas AMC. Selanjutnya petugas AMC meminta bantuan petugas pemadam kebakaran atau Airport Rescue Fire Fighting (ARFF) ke lokasi pada pukul 08.55 WITA dan memastikan api telah padam.
Sebelumnya, pada 6 September 2019 pernah terjadi kebakaran bus di area Bandara Ngurah Rai Bali yang juga dimulai dari percikan api dari mesin. Bus ini bahkan hangus terbakar.