TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen perusahaan e-commerce Tokopedia menyampaikan sejumlah masalah yang dihadapi usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM saat mengadakan pertemuan dengan Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki pada hari ini.
CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan salah satu perkara yang disampaikan berkaitan dengan keseimbangan ekspor dan impor UMKM. "UMKM kita sekarang tidak punya daya saing. Sampai di luar negeri juga tidak mungkin mereka bisa punya pasar yang jelas," ujar William saat ditemui di kantor Kementerian Koperasi dan UMKM, Senin siang, 4 November 2019.
Menurut William, untuk meningkatkan ekspor produk UMKM, pemerintah dan stakeholder mesti mendukung usaha masyarakat kecil dengan meningkatkan kualitas. Salah satu caranya dengan menggiatkan pelatihan bagi pelaku-pelaku UMKM.
Selain itu, UMKM perlu menguatkan produknya di dalam negeri. Sebab, berkaca dari merek-merek besar di dunia, William menyebut pengusaha yang berhasil di kancah internasional mayoritas memulai bisnis dari level UMKM lebih dulu. Baru setelahnya, mereka mampu memproduksi barang dalam skala besar atau menjadi industri.
Tak hanya soal ekspor dan impor, William menjelaskan masalah yang dihadapi UMKM ialah hilirisasi hingga perizinan. "Banyak sekali UMKM kita yang membuat produksi sendiri, tapi ketika mereka mau membuat produk tersebut berkala nasional, mereka terganjal izin," ujarnya.
Ia menyatakan UMKM acap menunggu lama untuk mengantongi izin produksi. William menyebut, seusai bertemu Teten, entitasnya bersama Kementerian Koperasi dan UMKM akan menyepakati kerja sama.
Namun, William belum menjelaskan detail kesepakatan yang akan diteken kedua pihak ke depan. "Ini baru meeting pertama, kita membahas ruang-ruang apa dan ancaman-ancaman apa yang secara garis besar dihadapi pemain UMKM di Indonesia."
William memungkinkan, kerja sama Tokopedia dan pemerintah akan melingkupi penguatan sektor digital. Misalnya, adanya perizinan satu pintu via online bagi pelaku UMKM.