TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku terkesan dengan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) Kenari I, Kwitang, Jakarta Pusat yang memahami pentingnya pajak bagi negara. Menurut dia, hal itu tampak saat dia mengajak siswa-siswi melakukan role playing atau permainan peran.
"Ini yang paling mengesankan buat saya adalah mereka tahu, waktu saya tanya apakah kita mengumpulkan penerimaan dari pajak itu penting atau tidak penting," tutur dia di Jakarta Pusat, Senin 4 November 2019.
Hari ini, Kementerian Keuangan mengelar acara relawan mengajar dari Aparatur Sipil Negara (ASN) internal Kementerian. Acara yang digelar secara serentak ini digelar di 27 provinsi dengan melibatkan 3.700 relawan pegawai Kementerian Keuangan.
Selain itu, kegiatan Sri Mulyani menjadi relawan tersebut sebagai bagian kegiatan peringatan "Hari Oeang 2019" yang digelar Kementerian Keuangan. Acara ini diklaim tak menggunakan dana APBN namun menggunakan dana pihak yang menjadi relawan.
Sri Mulyani mengatakan bahwa lewat permainan peran tersebut terlihat ada diskusi yang menarik terkait perlunya membayar pajak di antara anak-anak. Terdapat anak yang mengatakan tidak perlu membayar pajak, namun ternyata lebih banyak yang mengatakan perlu membayar pajak.
"Saya tanya kenapa kok kalian harus bayar? Ya, untuk kepentingan bersama, itu solidaritas yang luar biasa, keluar spontan dari mereka. Menurut saya, ini adalah satu pesan luar biasa," ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.
Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa kegiatan mengajar ini dilakukan untuk mengenalkan kepada anak-anak sejak dini terkait fungsi keuangan negara. Dia berharap kegiatan ini membuat anak-anak bisa memahami kewajibannya sebagai warga negara.
Terutama, terkait kewajiban mereka dalam membayar pajak untuk melanjutkan pembangunan yang nantinya digunakan bersama. "Kami berharap meski dengan waktu sedikit, bisa membekas ke ingatan, bahwa untuk bisa maju, sumber daya keuangan negara yang harus diurus dengan baik," ujar dia.
DIAS PRASONGKO