Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Permintaan Barang Rendah, Industri Manufaktur Melemah

image-gnews
Sejumlah karyawan PT Solo Manufaktur Kreasi sedang merakit transmisi untuk kendaraan pikap Esemka Bima di pabrik perakitan mobil Esemka di Boyolali, 6 September 2019. TEMPO/Wawan Priyanto
Sejumlah karyawan PT Solo Manufaktur Kreasi sedang merakit transmisi untuk kendaraan pikap Esemka Bima di pabrik perakitan mobil Esemka di Boyolali, 6 September 2019. TEMPO/Wawan Priyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Industri manufaktur melemah tertekan rendahnya permintaan terhadap barang produksi dalam negeri. Laporan IHS Market mengenai Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia menunjukkan tren turunnya permintaan tersebut. 

Kepala Ekonom IHS Market Bernard Aw menyatakan PMI Indonesia pada Oktober 2019 berada di level 47,7. Posisinya terus merosot sejak Mei 2019. Indeks tersebut bahkan mendekati posisi terendah sejak November 2015 yang mencapai 46,4.

Bernard menuturkan permintaan terhadap barang terus melemah hingga memicu produksi menurun. "Ada laporan juga mengenai kenaikan inventaris barang tidak terjual yang berpotensi semakin mengurangi jumlah produksi di bulan-bulan berikutnya," kata dia dalam laporan tersebut, seperti dilansir Koran Tempo, Senin 4 November 2019.

Di tengah kondisi ini, Bernard mengatakan pengusaha harus menghadapi sejumlah tantangan seperti mengurangi belanja dan pengurangan jumlah pegawai. Pengusaha juga diperkirakan harus memotong harga jual barang.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menyatakan pelemahan di sektor manufaktur ini merupakan tren lanjutan perlambatan industri tersebut sejak tiga tahun terakhir. "Ada gejala de-industrialisasi dini karena faktor pendorong industri manufaktur tidak bisa berjalan dengan optimal," kata dia.

Koordinasi antar kementerian menjadi salah satu pemicu de-industrialisasi. Yusuf mencontohkan kebijakan mengenai harga gas khusus industri yang lamban diimplementasikan karena koordinasi Kementerian Energi dan Kementeri Perindustrian yang rendah.

Dia juga menyoroti kurangnya dukungan pemerintah terhadap pembiayaan industri manufaktur di Indonesia. "Tanpa dorongan likuiditas, sulit bagi bagi industri manufaktur berkembang," ujarnya. Dalam konteks industri tekstil misalnya, hampir 30 persen mesin produksi tekstil sudah berumur lebih dari 30 tahun. Mesin-meisn tua itu menghambat daya saing. Di sisi lain, banyak pengusaha kesulitan membeli alat baru yang mahal di tengah permintaan yang menurun dan banjirnya produk impor murah di pasar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto menyatakan pelemahan perekonomian global juga mempengaruhi industri manufaktur. Kinerja ekspor tertahan, terutama karena perang dagang. "Manufaktur kita masih sangat tergantung order dari luar negeri sehingga begitu pesanan turun ekspansi ke pasar baru tak mudah dilakukan," katanya. Para pengusaha dinilai perlu lebih antisipatif terhadap risiko permintaan dari luar negeri tersebut.

Selain membantu negosiasi pembukaan pasar baru, Eko menilai pemerintha perlu membenani sistem pengupahan dengna berfokus pada upah produktif. Masalah tingginya upah pekerja menjadi salah satu hambatan terbesar di dalam negeri. Selain itu, infrastruktur logistik masih perlu ditambah untuk mempermudah distribusi barang. Harga energi seperti listrik dan gas pun perlu dikaji kembali agar lebih kompetitif sehingga bisa mengurangi biaya produksi.

Dalam lima tahun ke depan, industri manufaktur menjadi salah satu prioritas pemerintah. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyataka telah menyiapkan sejumlah strategi agar produktivitas industri tersebut meningkat, tak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik tapi juga ekspor. Salah satunya dengan menerapkan peta jalan teknologi industri 4.0. "Misalnya menggunakan internet of things atau artificial intelligence," katanya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

6 hari lalu

Pupuk Urea Kujang. TEMPO/Subekti
Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.


Menperin Sebut Produk Apple Bisa Lebih Murah Kalau Proses Manufaktur di Indonesia

7 hari lalu

Menperin Sebut Produk Apple Bisa Lebih Murah Kalau Proses Manufaktur di Indonesia

Pemerintah menginginkan perusahan-perusahaan teknologi dunia seperti Apple menjadikan Indonesia sebagai bagian supply chain.


Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

11 hari lalu

Pekerja menyelesaikan produksi kain sarung di Pabrik Tekstil Kawasan Industri Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 4 Januari 2019. Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) pada tahun 2019 mencapai 15 miliar dollar AS atau naik 11 persen dibandingkan target pada tahun 2018. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.


CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

17 hari lalu

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images
CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.


Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

20 hari lalu

Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto menjelaskan soal integrasi sistem TikTik Shop dan Tokopedia di kantornya, Jakarta Selatan pada Rabu, 3 April 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.


Zulhas Musnahkan 11 Jenis Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,3 Miliar, Apa Saja?

27 hari lalu

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat melakukan pemusnahan barang-barang impor yang tidak sesuai ketentuan di pergudangan kawasan Citeureup, Bogor, Jawa Barat, Kamis 28 Maret 2024. ANTARA/Maria Cicilia Galuh
Zulhas Musnahkan 11 Jenis Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,3 Miliar, Apa Saja?

Zulhas memimpin pemusnahan barang impor ilegal yang didapat dari pengawasan post border. Adapun total nominal barang itu mencapai Rp 9,3 miliar.


Menteri Teten Masduki: Industri Knalpot Aftermarket Punya Potensi Ekonomi Besar

29 hari lalu

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ketika ditemui di Smesco Jakarta pada Kamis, 30 November 2023. TEMPO/Riri Rahayu.
Menteri Teten Masduki: Industri Knalpot Aftermarket Punya Potensi Ekonomi Besar

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan industri knalpot aftermarket punya potensi ekonomi besar.


AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

32 hari lalu

Ilustrasi fintech. Shutterstock
AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

AFPI menjamin penagih utang dalam industri fintech lending sudah bersertifikat.


THR dan Gaji ke-13 ASN Dinilai Tak Efektif Kerek Perekonomian, Ekonom: Perbaiki Upah Pekerja Sektor Industri dan Jasa

33 hari lalu

Ilustrasi pekerja menerima THR. Antara
THR dan Gaji ke-13 ASN Dinilai Tak Efektif Kerek Perekonomian, Ekonom: Perbaiki Upah Pekerja Sektor Industri dan Jasa

Ekonomi CORE Eliza Mardian mengatakan, THR dan gaji ke-13 ASN tak berdampak signifikan bagi perekonomian.


Terpopuler: Alasan Jokowi Stop Bansos Beras Juni Tahun Ini, Gibran Klaim Harga Pangan Stabil

39 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Gudang Bulog GDT (Gudang Daerah Tertinggal) Huta Lombang, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatra Utara, pada Jumat, 15 Maret 2024.  Foto Sekretariat Presiden
Terpopuler: Alasan Jokowi Stop Bansos Beras Juni Tahun Ini, Gibran Klaim Harga Pangan Stabil

Terpopuler: Alasan Jokowi Stop stop Bansos beras Juni tahun ini, Gibran klaim bahwa harga pangan mulai stabil.