Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Restrukturisasi Utang, Laba Bersih Bakrie & Brothers Rp 349 M

image-gnews
Ketua Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) Anindya Bakrie saat membuka test event road to Asian Games bertajuk CIMB Niaga Indonesia Open Aquatic Championship 2017, di Aquatic Stadium, Gelora Bung Karno, Senayan, Selasa, 5 Desember 2017. Tempo/Egi Adyatama
Ketua Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) Anindya Bakrie saat membuka test event road to Asian Games bertajuk CIMB Niaga Indonesia Open Aquatic Championship 2017, di Aquatic Stadium, Gelora Bung Karno, Senayan, Selasa, 5 Desember 2017. Tempo/Egi Adyatama
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Restrukturisasi utang dan program efisiensi membuat PT Bakrie & Brothers Tbk menorehkan capaian kerja positif. PT Bakrie & Brothers Tbk. berhasil mencatatkan pendapatan sebesar menjadi Rp 2,47 triliun secara konsolidasi atau naik 6,16 persen sepanjang triwulan III 2019. Dengan pendapatan yang naik, laba bersih perusahaan yang berhasil dicapai sebesar Rp 349 miliar.

Direktur Utama Bakrie & Brothers, Anindya Novyan Bakrie mengatakan kondisi tersebut mencerminkan hasil kerja keras perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. Sebab, jika pada triwulan III 2018, perusahaan justru mencatat kerugian.

"Perolehan laba perusahaan pada triwulan III dan semester pertama tahun ini adalah catatan yang bagus. Sebab, tahun lalu perusahaan masih mencatatkan kerugian hingga Rp 1,2 triliun lebih," ujar Anindya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Ahad 3 November 2019.

Seperti diketahui, sejak beberapa tahun belakangan ini emiten berkode, BNBR ini konsisten melakukan berbagai upaya perbaikan posisi keuangan. Utamanya lewat kebijakan restrukturisasi utang serta menjalankan program cost reduction dan efisiensi besar-besaran di tingkat operasional anak usaha.

Menurut Anindya, usaha tersebut terhitung berhasil. Sebab, secara konsisten utang perusahaan terus berkurang sedangkan jumlah aset terus meningkat. Beban utang dan bunga perusahaan berkurang menjadi tinggal Rp 129,12 miliar dari sebelumnya Rp Rp 344,630 miliar pada triwulan III 2018.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Restrukturisasi itu misalnya dilakukan dengan mengkonversi sebagian utang menjadi saham. Ini turut meringankan beban secara cukup signifikan,” ujar Anindya.

Selain itu, kata Anindya, perbaikan kinerja perusahaan juga didorong oleh kinerja anak perusahaan yang makin baik dan memberikan kontribusi positif. Karena itu, perusahaan berkomitmen untuk terus memperbaiki lini usaha semua anak perusahaan, sehingga mampu berkontribusi lebih besar lagi.

"Kami perkuat lagi industri-industri yang sejak awal kami tekuni. Dibarengi dengan penerapan dan penguasaan teknologi serta penambahan investasi terhadap sumberdaya yang memadai," tutur dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

2 jam lalu

Suasana gedung-gedung bertingkat di Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Bank Indonesia (BI) menyebutkan utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat dari 396,8 miliar dolar AS pada kuartal IV 2022 menjadi 404,9 miliar dolar AS pada Januari 2023. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.


Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

12 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.


Komisi VI Puji PLN ihwal Kenaikan Laba Empat Tahun Terakhir

15 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan pembangunan saluran udara tegangan ekstra tinggi  (SUTET) di kawasan Ancol, Jakarta, Rabu, 17 Januari 2024. PT PLN (Persero) membukukan peningkatan penjualan dari sektor bisnis dan industri mencapai 285,23 Terrawatt hour (TWh) sepanjang tahun 2023. Angka ini tumbuh 5,32 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 270,82 TWh. TEMPO/Tony Hartawan
Komisi VI Puji PLN ihwal Kenaikan Laba Empat Tahun Terakhir

Komisi VI memuji PLN soal kenaikan laba perusahaan.


Laba Pelindo 2023 Tembus 4 Triliun Rupiah

15 hari lalu

Laba Pelindo 2023 Tembus 4 Triliun Rupiah

Pelindo sukses mencatat laba bersih sebesar Rp 4,01 triliun sepanjang tahun 2023, mengalami pertumbuhan sebesar 2,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.


Bos PT Timah Ungkap Kerugian Rp 450 Miliar, Dipicu Penurunan Harga Global

16 hari lalu

Tangkapan layar - Direktur Utama PT Timah Tbk (TINS) Ahmad Dani Virsal dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, dipantau melalui kanal YouTube TVR Parlemen, dari Jakarta, Selasa (2/4/2024). ANTARA/Putu Indah Savitri
Bos PT Timah Ungkap Kerugian Rp 450 Miliar, Dipicu Penurunan Harga Global

Direktur Utama PT Timah (Persero) Tbk. Ahmad Dani Virsal menyebut kerugian yang dialami perusahaannya mencapai Rp 450 miliar.


Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

17 hari lalu

Pedagang kaki lima menjual buah-buahan dan sayuran selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 30 Mei 2022. Pada hari Senin, penduduk setempat mengisi perangkat listrik dari generator dan bertukar makanan dan pakaian di pasar jalanan dadakan. REUTERS/Alexander Ermochenko
Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang


Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

18 hari lalu

Pengunjung melihat maket apartemen pada acara pemilihan unit di Senayan City, Jakarta, 21 November 2015. Kawasan terpadu Agung Podomoro Land dibangun di atas lahan seluas 80 hektar dengan 25 menara apartemen yang diisi 37.000 unit. TEMPO/Aditia Noviansyah
Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

Penjualan dan pendapatan usaha PT Agung Podomoro Land Tbk (kode saham APLN) anjlok pada 2023.


Rupiah Hari Ini Diprediksi Fluktuatif dan Ditutup Melemah

23 hari lalu

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Rupiah Hari Ini Diprediksi Fluktuatif dan Ditutup Melemah

Pada perdagangan Selasa, 26 Maret 2024, rupiah ditutup menguat 7 poin menjadi Rp 15.793 per dolar AS.


Sri Mulyani Sebut Utang Baru yang Ditarik Pemerintah Turun Drastis jadi Rp 72 Triliun

24 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin, 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Utang Baru yang Ditarik Pemerintah Turun Drastis jadi Rp 72 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan pemerintah sudah melakukan pencarian utang sebesar Rp 72 triliun per 15 Maret 2024.


Japan Credit Rating Kembali Pertahankan Peringkat Utang RI di BBB+, Respons Gubernur BI?

24 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Japan Credit Rating Kembali Pertahankan Peringkat Utang RI di BBB+, Respons Gubernur BI?

Japan Credit Rating Agency, Ltd. kembali mempertahankan peringkat utang atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB+. Apa artinya?